Jaringan JAD Diduga Dalang Teror Bom Medan

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - Bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu 13 November 2019 lalu diduga kuat melibatkan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Dijelaskan pengamat Gerakan Islam, Zaki Mubarak, sejak 2010 lalu, 70 persen serangan teroris menyasar kepolisian. Dalam 10 tahun terakhir, ada perubahan doktrin penyerangan oleh teroris.

“Mereka menyatakan bahwa sasaran utama yang dianggap thogut adalah aparat berbaju coklat,” kata Zaki di Jakarta, Sabtu 16 November 2019.

Dari total serangan yang terjadi, 80 persennya terhubung dengan organisasi teroris JAD, baik secara struktural dalam artian berada dalam kepengurusan, maupun secara fungsional yang berarti pemahaman ideologinya sama.

Ia yakin, serangan teroris di Medan erat kaitannya dengan gerakan JAD. Hanya JAD saja yang target serangannya adalah aparat keamanan.

“Selain JAD tidak menjadikan polisi sebagai sasaran. Seperti Jama’ah Islamiyyah, polisi bukan sasaran yang harus dihabisi,” kata Zaki.

 

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini