Janji Pemerintah Nggak Bedakan Atlet PON XX dan Peparnas XVI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah berjanji nggak akan membedakan atlet PON XX dan Peparnas XVI. Hanya jumlah atlet dan cabang olahraga saja ada perbedaan.

Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) akan digelar 5-15 November 2021. Menpora Zainudin Amali menegaskan, adanya kesetaraan antara atlet PON dan Peparnas, termasuk fasilitas.

“Dalam waktu dekat kami akan melaksanakan Peparnas XVI, karena tidak ada bedanya antara PON dan Peparnas, semua kita fasilitasi yang sama, yang membedakan hanya dari jumlah cabor yang dipertandingkan,” katanya.

Peparnas XVI akan mempertandingkan 12 cabang olahraga berbanding 37 cabang olahraga di PON. Sementara itu, pelatih dan kontingen yang akan hadir di Peparnas sekira 3500 berbanding 12 ribu di PON.

Perbedaan lainnya adalah venue pertandingan. Untuk Peparnas hanya akan digelar di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Menurut Menpora Amali, karena diikuti para atlet disabilitas sebagai peserta, maka ada pelayanan-pelayanan khusus yang disediakan panitia. Terutama terkait alat transportasi yang sudah dimodifikasi untuk kebutuhan atlet disabilitas.

“Kemudian atlet-atlet ditempatkan semuanya di hotel, karena di situ ada fasilitas yang lebih baik bila ditempatkan di penginapan yang lainnya,” ujarnya.

Menpora mengimbau media juga nggak membedakan ajang PON dan Peparnas dalam hal pemberitaan.

“Saya mengimbau media memberikan pemberitaan yang sama Peparnas dengan PON yang lalu,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pusaran Konflik di Pantai Sanglen Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Berangkat dari penutupan akses masuk Pantai Sanglen, Kemadang, Gunungkidul, yang dilakukan oleh Kraton Yogyakarta dan Obelix. Warga setempat, yang selama ini memanfaatkan lahan Pantai Sanglen untuk bertani dan mencari nafkah, merasa terpinggirkan. Mereka khawatir pengembangan pariwisata berskala besar akan mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal dan merusak lingkungan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini