Jangan Suudzon Dulu! Ini Alasan Shin Tae-yong Pulang ke Korea

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAShin Tae-yong mengklarifikasi berita simpang siur terkait keputusannya pulang ke Korea Selatan. Dia menyebut, kepulangannya untuk menjalani pengobatan.

Beberapa pemberitaan di media Indonesia dan Korea Selatan menyebutkan, pelatih timnas Indonesia itu pulang kampung dalam kondisi tidak ada masalah dengan kesehatannya.

Shin Tae-yong akhirnya buka suara terkait kepulangannya ke Korea Selatan. Dia mengaku sudah berkoodinasi dengan PSSI dan akan segera kembali ke Indonesia setelah pengobatannya selesai.

“Saya meminta izin kepada Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan) agar saya dapat pulang ke Korea Selatan dengan pertimbangan efek Covid-19 yang pernah saya alami. Saya akan berobat dan check up di Korea Selatan,” ujarnya, di laman resmi PSSI.

“Setelah berkoordinasi dengan PSSI dan melihat pandemi Covid-19 yang sedang tinggi di Jakarta tentu tidak memungkinkan digelarnya pemusatan latihan Timnas. Begitu selesai melakukan pengobatan tentu saya akan segera kembali ke Indonesia,” katanya.

Selain Shin, empat asisten pelatih Timnas Indonesia, yakni Choi In-cheul, Kim Woo-jae, Kim Hae-won dan Lee Jae-hong turut serta kembali ke Korea Selatan.

Saat ini PSSI menunggu update road map terbaru lagi dari Shin Tae-yong sembari menjalani pengobatan di Korea Selatan. PSSI berharap Shin Tae-yong cepat sembuh dan segera kembali melatih Timnas Indonesia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini