Cegah Kerumunan Orang, Pemkot Malang Matikan Lampu Serempak saat Malam Hari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Lampu jalan dan tempat publik di Kota Malang, Jawa Timur bakal dimatikan oleh pemerintah Malang mulai pukul 20.00 WIB. Hal itu diterapkan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli 2021.

“Kita akan mematikan lampu, penyekatan jalan tertentu itu akan menjadi kearifan lokal, goalnya sebetulnya bagaimana kita bisa menekan angka penyebaran covid19 itu aja,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Sabtu 3 Juli 2021.

Kebijakan mematikan lampu ini dilakukan untuk menekan pergerakan dan kerumunan masyarakat di luar rumah. Sehingga, PPKM Darurat dapat berjalan dengan baik dan mengurangi penyebaran wabah covid-19.

“Tugas kita adalah mengamankan bagaimana terlaksananya Inmendagri (Instruksi Mendagri) karena motivasi dari Inmendagri maupun SE (Surat Edaran) Gubernur itu adalah menyelamatkan nyawa masyarakat, menyelamatkan nyawa warga Indonesia dan warga Kota Malang pada khususnya,” katanya.

Sebelumnya, Sutiaji resmi menandatangani Surat Edaran (SE) Nomor 35 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Corona Virus Disease 2019, Jumat malam, 2 Juni 2021.

Sutiaji menerangkan bahwa penerapan PPKM Darurat ini menindaklanjuti instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 15 Tahun 2021 tentang Penerapan PPKM Darurat dan Keputusan Gubernur (Kepgub) Jatim nomor 188/ 379 /KPTS/013/2021 tentang PPKM Darurat di Jawa Timur yang dikeluarkan pada Jumat, 2 Juli 2021.

Sementara itu, Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso mengatakan seluruh fasilitas umum yang dikelola Pemkot Malang dan BUMD akan ditutup selama PPKM Darurat. Yakni gedung yang digunakan kegiatan olahraga maupun taman-taman kota.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini