MATA INDONESIA, JAKARTA – Belum lama ini, vaksin Covid-19 buatan Sinovac diragukan kemampuannya melawan Varian Omicron oleh University of Hongkong.
Namun, hal itu dibantah pakar bioteknologi, Bimo Ario Tejo.
Bimo membenarkan banyak argumen yang menyatakan antibodi hasil Vaksin Sinovac lebih rendah dari vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer.
Tetapi dia mengingatkan sistem imun kita bukan hanya mengandalkan antibodi, sebab banyak hal yang mempengaruhi sistem tersebut.
“Ternyata vaksin Sinovac gak bisa diremehkan. Itu kalau kita mau baca paper-paper di jurnal ilmiah ya, bukan cuma baca headline media,” ujar Bimo melalui pesan yang dilihat, Rabu 26 Januari 2022.
Menurut studi, Vaksin Sinovac mengaktifkan sel T lebih baik dibandingkan vaksin buatan Pfizer.
Selain itu, antibodi yang dihasilkan Vaksin Sinovac lebih beragam, bahkan ada jenis antibodi yang tidak mampu dihasilkan Pfizer yaitu antibodi nucleocapsid. Antibodi yang menghambat aktivasi virus.
Vaksin buatan Cina itu juga menghasilkan sel memori yang mengenali Varian Omicron, khususnya untuk booster.
Efek sampingnya juga terbilang rendah. Jika digabungkan dengan Pfizer bisa menjadi pilihan yang bagus.