Dialog, Strategi dan Pintu Masuk Perdamaian di Papua

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Konflik saat ini masih terjadi Tanah Papua, maka berbagai pendekatan dilakukan pemerintah untuk mewujudkan perdamaian di wilayah timur Indonesia ini. Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta mengemukakan jika upaya konflik tidak akan pernah usai jika cara kekerasan masih dilakukan.

“Konflik tidak akan selesai dengan pendekatan kekerasan. Dengan melakukan dialog akan terjadi komunikasi dan ini pintu masuk dalam perdamaian. Kondisi adat yang berbeda bisa menjadi penguat dengan saling menghargai adat pihak lain,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Rabu 26 Januari 2022.

Sementara itu analis Politik Internasional dan Resolusi Konflik Adriana Elisabeth menegaskan jika harapan baru muncul saat TNI berupaya melakukan pendekatan humanis dalam menghadapi persoalan di Papua. Polri juga mulai menjalankan operasi Damai Cartenz di awal tahun 2022 ini dan bersamaan dengan operasi Rastra Samara Kasih (Rasaka).

“Semua pendekatan itu tentu bertujuan untuk mendukung proses pembangunan di Tanah Papua, dimana TNI dan Polri memiliki perannya masing-masing,” kata Adriana.

Tidak hanya itu, dia juga mengutarakan jika ada tiga pendekatan yang bisa dilakukan untuk menyatukan semua pendekatan dan melaksanakannya secara sinergis. Pertama, yaitu dengan rangkaian dialog yang disiapkan dengan matang.

Kedua yaitu melalui perdamaian dan pembangunan. Dalam hal ini, prinsip kemanusiaan tidak bisa diindahkan dan harus diintegrasikan. Hal ini sebagai wujud tugas dan tanggung jawab utama negara dan juga pemerintah.

Ketiga yaitu peace, development dan humanity yang dirancang menjadi satu langkah strategis. Tentunya hal ini berlandaskan pemahaman mengenai sensitivitas konflik di Papua yang meliputi keberagaman tradisi dan budaya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini