Jangan Panik, Indonesia Mampu Tangani Pandemi Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTACovid19 di Indonesia saat ini masih mampu menangani, termasuk saat kasus harian sudah mencapai 100 ribu. Koordinator pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan pemerintah sangat tahu yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

“Kami sudah masuk pada “worst case scenario.” Kita berharap angka harian tidak melebihi 60 ribu, karena harus melakukan penyesuaian baru lagi,” ujar Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) itu dalam keterangan persnya.

Menurut Luhut setiap orang yang bertugas dalam Satgas PPKM Darurat itu sudah memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini.

Misalnya untuk memenuhi tenaga kesehatan sebagai konsekuensi penambahan fasilitas kesehatan, Luhut menegaskan sudah merekrut lebih dari 2.000 dokter baru lulus yang langsung dibekali dengan penanganan Covid19.

Inisiator Satgas Gultor di Kopassus itu dengan tegas menyatakan sampai saat ini penanganan Covid19 di Indonesia berada pada jalur yang benar.

Luhut bahkan menegaskan saat ini Satgas yang dipimpinnya bisa melihat masalah dengan jernih dan tenang sehingga tidak perlu ada kepanikan.

Jika kasus harian mencapai 100 ribu, Luhut pun menegaskan sudah memiliki skenario yang berbeda dari saat ini. Pada saat itu, bantuan negara lain sangat diharapkan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini