Jangan Ikuti AS atau Rusia, Kita Pasti Kewalahan Atasi Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA Indonesia tidak bisa meniru Amerika Serikat, Rusia maupun Cina yang sudah mulai membuka banyak fasilitas umum seperti sekolah bahkan tanpa menegakkan protokol kesehatan dengan ketat. Sebab, fasilitas kesehatan kita pasti akan kolaps jika menerapkan hal yang sama.

Alasannya, dengan kebijakan seperti itu jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid19 di Rusia saja mencapai 4,5 juta orang. Sedangkan jumlah pasien yang meninggal dunia mencapai 98 ribu jiwa.

“Jauh di atas angka jumlah pasien kita,” begitu pesan dari Ketua Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, dr. Andi Khomeini Takdir yang diterima Mata Indonesia News, Selasa 30 Maret 2021.

Sementara di Amerika Serikat sekarang jumlah terkonfirmasi positif Covid19 masih yang pertama di dunia dengan angka lebih dari 31 juta orang.

Jumlah yang meninggal dunia karena penyakit itu di Amerika Serikat juga jauh lebih tinggi dari Indonesia yaitu 563.206 kasus.

Lelaki yang sering dipanggil dengan Dokter Koko itu mengungkapkan jika Indonesia menerapkan kebijakan yang sama pasti akan kolaps, karena tenaga dan fasilitas medis di kedua negara tersebut kini juga kewalahan.

Jadi kita harus tetap berjuang bersama mencegah penularan penyakit tersebut dengan disiplin menegakka protokol kesehatan dengan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, menyuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

Sedangkan pemerintah menggencarkan tes-lacak-isolasi/mengobati.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini