Jamin Minyak Goreng Murah dan TBS Petani Terserap, Presiden Jokowi Bikin Sejumlah Pabrik yang Dikelola Koperasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Untuk menjamin minyak goreng curah murah yang ditetapkan dan tanda buah segar (TBS) petani terserap, Presiden Jokowi akan membangun sejumlah pabrik minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak makan merah (red palm oil/RPO).

Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop-UKM) Teten Masduki RPO atau minyak sawit merah nanti harganya akan lebih murah dari minyak goreng bening.

“Sebab prosesnya tidak serumit membuat minyak goreng,” ujar Teten.

Meski begitu minyak makan merah disebut lebih sehat dari minyak goreng bening karena lebih banyak mengandung vitamin A.

Pabrik minyak makan merah itu, menurut Teten, akan dikelola koperasi dan dibangun di sejumlah sentra kelapa sawit rakyat.

Dengan cara itu, harga jualnya nanti bisa lebih murah dari minyak goreng bening.

Selain itu, tanda buah segar (TBS) dari rakyat petani pasti dapat terserap habis.

Saat ini, TBS dari petani tidak bisa terserap karena sangat mengandalkan pabrik-pabrik minyak goreng besar.

Mereka tentunya akan mengutamakan buah sawit dari perkebunannya masing-masing, barulah memproses milik rakyat.

Pabrik RPO juga crude palm oil (CPO) berbasis koperasi tersebut mulai dibangun pada Januari 2023.

Nilai investasinya sekitar Rp 23 miliar dengan return on invesment selama 4,3 tahun.

Kapasitas masing-masing pabrik tersebut akan direncanakan 10 ton minyak makan merah per hari.

Di pasaran nantinya, masyarakat akan memiliki dua pilihan minyak goreng yaitu dari CPO dan RPO.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Membongkar Hegemoni Digital: BEM Nusantara DIY Rumuskan Arah Gerakan Mahasiswa di Era AI

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi melakukan regenerasi kepemimpinan melalui rangkaian Seminar Nasional dan Temu Daerah yang berlangsung di Kampus Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) pada Jumat, 28 November 2025. Kegiatan bertema “Kepemimpinan Pemuda di Era AI: Membongkar Hegemoni Digital, Merumuskan Digital Resistance, dan Mengukur Kedaulatan Moral Gerakan Mahasiswa” ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan arah baru gerakan mahasiswa di tengah cepatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini