Jalani Laga Perdana, Tim Bulutangkis Indonesia Mohon Dukungan dan Doa

Baca Juga

MATA INDONESIA, SELANGOR – Tim bulutangkis putra dan putri Indonesia akan memulai laga perdana Kejuaraan Bulutangkis Beregu Asia 2022, Selasa 15 Februari. Semua pemain memohon dukungan dan doa masyarakat di Tanah Air.

Pada bagian putri, pertandingan melawan Hong Kong bakal digelar pada Selasa 15 Februari pukul 10.00 pagi waktu setempat. Sementara tim putra baru bertarung pada pukul 16.00 sore hari. Semua laga ini berlangsung di Setia City Convention Centre, Selangor, Malaysia.

Pada kelompok putra, dalam ajang ini Indonesia tergabung di Grup A bersama India, Korea Selatan, dan Hong Kong. Sementara pada Grup B, diisi Jepang, tuan rumah Malaysia, Singapura, dan Kazakhstan.

Untuk putri, tim Merah-Putih tergabung di Grup Z bersama Korea Selatan, Hong Kong, dan Kazakhstan. Sedangkan di Grup Y ditempati Jepang, India, dan Malaysia.

Kapten tim putra, Chico Aura Dwi Wardoyo menyebut dirinya dan rekan-rekan sudah siap berlaga lawan Hong Kong. Semua pemain bertekad memberikan penampilan terbaik dan meraih kemenangan.

(foto: PBSI)

“Saya dan kawan-kawan sudah siap bertanding. Kondisi kesehatan kami juga tidak ada masalah. Semua siap turun bertanding dan berjuang untuk meraih yang terbaik,” kata Chico.

Hal senada diungkapkan kapten tim putri, Gregoria Mariska. Dia dan rekan-rekannya tak takut dengan Hong Kong dan akan berusaha sekuat tenaga meraih kemenangan di laga perdana.

“Kami siap untuk menghadapi Hong Kong. Mohon doa dan dukungannya agar saya dan tim putri bisa menampilkan hasil maksimal,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pusaran Konflik di Pantai Sanglen Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Berangkat dari penutupan akses masuk Pantai Sanglen, Kemadang, Gunungkidul, yang dilakukan oleh Kraton Yogyakarta dan Obelix. Warga setempat, yang selama ini memanfaatkan lahan Pantai Sanglen untuk bertani dan mencari nafkah, merasa terpinggirkan. Mereka khawatir pengembangan pariwisata berskala besar akan mengabaikan kesejahteraan masyarakat lokal dan merusak lingkungan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini