Jaksa Mulai Selidiki Kejanggalan pada Kematian Maradona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jaksa penuntut umum (JPU) Argentina menyelidiki kematian legenda sepakbola dunia Diego Armando Maradona dalam usia 60 tahun dengan menyita data rekam jejak medis dari dokter yang merawatnya semasa hidup.

JPU San Isidro, di daerah pinggiran Buenos Aires, mengaku sudah mendapat persetujuan hakim setempat untuk melakukan penyelidikan itu.

Bukan hanya menyita rekam medis, penyidik juga melakukan wawancara dengan sejumlah orang termasuk kerabat dekat Maradona.

“Bukti yang terkumpul membuat kesimpulan diperlukannya penggeledahan di rumah dan kantor Dokter Leopoldo Luque.”

Namun, informasi yang mendasari penyelidikan tersebut hingga kini masih ditutup olah jaksa penuntut umum.

Luque dengan tegas menyatakan tidak ada malpraktik dan menyatakan dia tidak bertanggung jawab atas kematian Maradona.

Dia menegaskan sudah melakukan upaya terbaik untuk membantu Maradona dari masalah ketergantungan zat berbahaya menahun pada diri legenda tersebut.

Pada Kamis 26 November 2020, pengacara Maradona, Matias Moria, memang mengungkapkan keinginannya melakukan penyelidikian atas kematian itu karena respon petugas medis darurat yang dinilainya lambat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini