Jakarta Diprediksi Tenggelam Tahun 2030, Mitos atau Fakta?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memprediksi DKI Jakarta akan tenggelam pada 10 tahun mendatang. Langsung saja prediksi tersebut membuat masyarakat Indonesia gempar.

Prediksi Jakarta akan tenggelam 10 tahun mendatang tiba-tiba menjadi perbincangan banyak kalangan, termasuk kalangan ilmuwan di LIPI, Lapan dan NASA.

Menurut prediksi mereka bukan hanya Jakarta yang akan tenggelam, tetapi juga beberapa kota lain yang terletak di pinggir pantai seperti Semarang, Demak, dan Pekalongan.

Kepala Environmental Engineering dari Universitas Airlangga, Dr. Eko Prasetyo Kuncoro, ST., DEA., juga mengatakan fenomena pemanasan global menjadi penyebab utama para ilmuwan memprediksi Jakarta akan tenggelam.

Menurut Eko rasionalitas pemanasan global memiliki banyak sekali efek bisa menjelaskannya. Salah satu efek yang dirasakan masyarakat dunia akibat fenomena tersebut adalah perubahan iklim dengan sangat cepat.

Kenaikan temperatur air laut menyebabkan muka air laut mengembang dan volume airnya pun meningkat.

Eko juga menjelaskan pemanasan global membuat gletser di kutub mencair. Hal tersebut membuat kenaikan temperatur air laut meninggi di permukaan laut. Untuk itu pantau utara Jawa terancam tenggelam.

Eko juga menambahkan bahwa faktor prediksi Jakarta akan tenggelam bukan hanya karena kenaikan air laut saja, melainkan juga karena penurunan muka tanah karena pemakaian air tanah.

“Awalnya permukaan tanah turun kemudian permukaan air lautnya naik. Nah, kombinasi inilah yang menyebabkan sebagian kota itu akan tenggelam,” kata Eko.

Eko juga mengamati beberapa daerah yang diprediksi akan tenggelam, daerah-daerah tersebut berada di kawasan kenaikan permukaan laut, yakni di Jakarta Utara, Semarang, Demak, dan Pekalongan di Jawa Tengah. Hal tersebut karena dari tahun 2001 hingga 2009 daerah-daerah tersebut mengalami kenaikan air muka laut mencapai 1 hingga 1,5 meter.

Kemudian salah satu penyebab Jakarta diprediksi akan tenggelan karena penurunan tanah secara signifikan di beberapa wilayah. Wilayah tersebut yakni di kawasan Sunda Kelapa yang mana sejak 1914 hingga 2011 muka air Sungai Ciliwung telah mengalami penurunan sekitar 2,2 meter, padahal sebelumnya sejajar dengan muka air laut.

Profesor Riset Geoteknologi Hidrologi Air Tanah, Robert M Delinom, menghitung daerah tersebut mengalami penurunan permukaan mencapai 17 cm per tahun.

Penurunan permukaan disebabkan sifat batuan yang lembek ditambah dengan masifnya pengambilan air tanah dan pembangunan yang juga masif di pantai utara Jakarta. Padahal, tanah di bagian utara Jakarta umumnya lembek sehingga terlalu banyaknya bangunan di atasnya mempercepat penurunan muka tanah.

Jika tidak dibenahi dengan benar maka Jakarta akan benar-benar tenggelam pada 10 tahun mendatang seperti dikatakan Joe Biden dalam pidatonya di Kantor Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat.

“Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?” kata Biden dalam pidatonya yang dipublikasikan whitehouse.gov. (Indah Suci Raudlah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Usai Pilkada Berjalan Demokratis, Masyarakat Harus Jaga Persatuan

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 telah dilaksanakan, pelaksanaan demokrasi tersebut berjalan dengan aman, lancar, dan demokratis sesuai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini