Nggak Mau Pakai Masker, Pria Ini Habisi Nyawa 2 Petugas Layanan Publik

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Setidaknya dua orang dilaporkan meninggal dunia dan empat orang lainnya mengalami luka, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam kantor layanan publik di Kota Moskow, Rusia.

“Akibat penembakan oleh orang tak dikenal, dua orang tewas,” kata Walikota Moskow, Sergei Sobyanin di akun Twitter-nya, melansir France24.

Kementerian dalam negeri Rusia mengatakan bahwa penyerang merupakan warga Moskow berusia 45 tahun dan kini ia telah dibawa ke kantor polisi. Sementara wakil walikota Moskow, Anastasia Rakova menyatakan bahwa dua orang yang meninggal dunia merupakan staf administrasi dan penjaga keamanan.

Sedangkan empat orang yang terluka, merupakan gadis berusia 10 tahun. Saat ini, anak tersebut dalam kondisi serius dan telah dibawa ke rumah sakit anak, sementara tiga korban luka lainnya tengah menjalani operasi, demikian penuturan Rakova di Telegram.

Insiden penembakan brutal itu terjadi di kantor pemerintah multi-fungsi yang menangani berbagai masalah administrasi di tenggara Kota Moskow. Dalam sebuah pernyataan, pria itu memasuki pusat dan mulai menembaki warga di sana, setelah ia ditegur untuk memakai masker.

“Seorang petugas penegak hukum yang berada di tempat kejadian berhasil menangkap dan menetralisir penyerang,” kata kementerian itu, mengutip perwakilannya Irina Volk.

Beberapa lembaga juga melaporkan bahwa pelaku adalah mantan prajurit militer. Komite Investigasi Rusia – yang menyelidiki kejahatan besar, meluncurkan penyelidikan kriminal atas penembakan yang dilakukan oleh pria bernama Sergey Glazov itu.

Sergey ditangkap di tempat kejadian oleh petugas polisi migrasi. Ia diduga mengalami gangguan mental sehingga akan dikirim ke psikiater untuk menjalani pemeriksaan.

Penembakan massal di Rusia sejatinya jarang terjadi. Tetapi negara itu diguncang oleh dua pembunuhan tragis yang terpisah, satu di sekolah dan satu lagi di universitas pada tahun ini. Insiden tersebut mendorong anggota parlemen untuk memperketat undang-undang yang mengatur akses senjata.

Dalam satu penembakan publik yang terkenal tahun 2019, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dekat markas besar Badan Intelijen Domestik FSB di Moskow tengah, menewaskan seorang perwira dan melukai lima orang.

Pada 2019, seorang rekrutan muda menembak mati delapan prajurit. Kemudian pada November 2020, seorang tentara berusia 20 tahun membunuh tiga prajurit lainnya di sebuah pangkalan militer dekat kota Voronezh di selatan Moskow.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini