Jaga Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Pertahankan Bunga Acuan di 3,5 Persen

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Bank Indonesia (BI) disarankan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini. Hal itu diungkapkan oleh Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky.

“Di tengah situasi yang tidak pasti ini, kami melihat BI perlu mempertahankan suku bunga kebijakannya di 3,5 persen dengan tetap menjaga nilai tukar dan stabilitas keuangan,” kata Riefky di Jakarta, Rabu 18 Agustus 2021.

Walaupun mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di triwulan II- 2021 yakni sebesar 7,07 persen, Riefky memperkirakan performa ekonomi Indonesia kemungkinan akan melambat pada triwulan III-2021 seiring memburuknya angka kasus covid-19 dan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Beberapa indikator ekonomi seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur pun berbalik menurun belakangan ini.

“Peningkatan disrupsi pada indikator-indikator perekonomian ini bersumber dari gelombang kedua covid-19 yang menghambat produksi dan permintaan,” katanya.

Meski begitu, ia menilai pembatasan sosial yang telah diperpanjang beberapa kali oleh pemerintah mulai membuahkan hasil, terlihat dari jumlah kasus baru yang terkonfirmasi setiap hari (rata-rata pergerakan tujuh hari) mulai melambat sejak 19 Juli 2021.

Sementara dari kondisi eksternal, membaiknya perekonomian Amerika Serikat mengakibatkan investor memindahkan modalnya dari pasar negara berkembang, sehingga menyebabkan rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS.

Rupiah kata dia bakal mengalami depresiasi sebesar 2,29 persen secara tahun kalender atau year to date(ytd) terhadap mata uang Negeri Paman Sam, namun kinerja mata uang Garuda masih melampaui ringgit Malaysia dan baht Thailand.

 “Oleh karena itu, suku bunga kebijakan BI perlu dipertahankan guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini