Jadikan Covid19 Pelajaran, PBB Tetapkan Hari Kesiapsiagaan Epidemi Setiap 27 Desember

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK – Bulan ini tepat setahun dunia berperang melawan virus corona penyebab Covid19. Untuk menjadikannya pelajaran menghadapi krisis kesehatan di masa datang, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui sidang umum menetapkan setiap 27 Desember sebagai Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional.

Sidang Umum yang menetapkan peringatan itu dilangsukan pada Senin 7 Desember 2020. Majelis Umum yang beranggotakan 193 orang mengadopsi resolusi melalui konsensus pada Senin yang mengakui kebutuhan “untuk meningkatkan tingkat kesiapsiagaan untuk mendapatkan tanggapan paling awal dan paling memadai untuk setiap epidemi yang mungkin timbul.”

Resolusi PBB menekankan pentingnya kerja sama internasional dan multilateralisme. Sebab, Direktur International Crisis Group UN Richard Gowan menilai banyak negara kecil dan miskin khawatir bahwa mereka tidak akan mengambil bagian dalam keputusan nyata tentang vaksin atau pemulihan virus corona.

Duta Besar Vietnam untuk PBB Dang Dinh Quy saat mengenalkan resolusi Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional menyatakan pandemi Covid19 telah membuat dunia lengah.

Menurutnya, seperti dilansir Reuters, memperingati Hari Internasional tentang Kesiapsiagaan Epidemi akan menjadi cara yang penting untuk mencapai kesiapsiagaan ini.

Diketahui umum, Covid19 muncul di kota Wuhan di China akhir tahun lalu dan menyebar secara global.

Saat ini sudah lebih dari 67 juta orang terinfeksi penyakit saluran pernafasan tersebut dan menewaskan lebih dari 1,5 juta orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini