Jadi Tamu di KTT G-7, Jokowi akan Pidato Soal Isu Pangan

Baca Juga

MATA INDONESIA, BERLIN  – Indonesia bersama India, Afrika Selatan, Senegal, dan Argentina menjadi tamu undangan dalam pertemuan 7 negara maju (KTT G-7) yang membahas beragam masalah global.

Acara ini akan diadakan di sebuah kastil di Jerman untuk mendiskusikan beragam masalah global. G7 adalah sebuah organisasi yang terdiri dari tujuh negara “maju” terbesar yang dibentuk pada 1975. Tujuan G7 adalah berbagi dan membentuk solusi makro ekonomi terhadap masalah perekonomian terkini.

Saat pembentukannya dulu, organisasi tersebut masih berupa G6 yang terdiri dari Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat (AS). Satu tahun kemudian, G6 berubah menjadi G7 setelah masuknya Kanada.

Pada 1998, G7 menjadi G8 setelah Rusia masuk menjadi anggota. Namun setelah terjadinya aneksasi Krimea oleh Rusia di tahun 2014, keanggotaan Rusia ditangguhkan tanpa batas waktu dan organisasi tersebut kembali menjadi G7.

Meski bukan merupakan sebuah negara, Uni Eropa (UE) kerap hadir dalam KTT G7.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri KTT G7 atas undangan Jerman sebagai Ketua G7 tahun ini. Jokowi akan berpidato untuk salah satu isu yang menjadi perhatian dunia yakni isu pangan.

Isu pangan, energi dan keuangan akhir-akhir ini menjadi pembicaraan dunia karena dampak dari Covid-19 hingga perang. ”Meskipun perang terjadi di Ukraina, namun dampaknya terasa di seluruh dunia. Kita semua paham posisi Ukraina dan Rusia dalam rantai pasok pangan dan energi global,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Prioritas utama pejabat Barat menuju KTT adalah menemukan cara untuk membawa panen gandum besar Ukraina ke pasar dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan lembaga lain mengingatkan tentang puluhan juta orang yang kelaparan karena pasokan yang terbatas.

Perubahan yang paling berdampak akan membutuhkan kesepakatan dari Rusia untuk berhenti menargetkan infrastruktur pangan dan pangan. Serta menyetujui pembentukan koridor laut untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dari Ukraina.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

ARPI DIY Desak Kejari Sleman, Menetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata

Mata Indonesia, Kabupaten Sleman - Puluhan masa dari Aliansi Rakyat Peduli Indonesia (ARPI) DIY, kembali mendatangi Kantor Kejaksaan negeri (Kejari) Kabupaten Sleman pada hari Selasa tanggal 17 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini