Jadi Sumber Pendanaan KSTP, Gubernur Papua Diminta Tegas Atasi Tambang Emas Ilegal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menurut keterangan Polda Papua, salah satu sumber pendanaan Kelompok Separatis dan Teroris Papua (KSTP) untuk membeli senjata api (senpi) berasal dari penambangan emas Ilegal. Lokasi penambangannya terletak di wilayah Paniai, Intan Jaya, dan sebagian Yahukimo.

Hal ini pun ditanggapi oleh Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta. Ia mengatakan, hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi aparat keamanan.

“Apalagi jika terbukti malah menjadi penyandang dana untuk KKB/OPM. Ini cukup berbahaya,” katanya saat dihubungi Mata Indonesia, Selasa 15 Juni 2021.

Stanislaus juga meminta agar pihak pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur Papua Lukas Enembe beserta jajarannya perlu menertibkan penambangan ilegal tersebut.

“Ketegasan pemerintah terutama pemerintah daerah diperlukan untuk hal tersebut karena yang berhadapan langsung adalah pemerintah daerah,” ujarnya.

Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan bahwa sumber pendanaan KSTP untuk membeli senpi ternyata bukan berasal dari hasil pemalakan KSTP kepada para kepala suku. Ternyata sumbernya berasal dari tambang emas ilegal, namun bukan tambang milik Freeport.

“Dari tambang emas ilegal di Paniai, Intan Jaya, dan sebagian Yahukimo,” ujarnya belum lama ini.

Menurut Fakhiri, biasanya ada anggota KSTP yang datang untuk mengambil upeti. Bahkan ada juga yang ikut mendulang emasnya. “Wilayah pendulangan biasanya jauh dan lolos dari pengawasan karena jumlah aparat keamanan yang sedikit,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini