MATA INDONESIA, JAKARTA – Melalui akun twitternya, juru bicara presiden Fadjroel Rachman mengajak para perokok menghentikan kebiasaannya itu karena aktivitas tersebut penyumbang kemiskinan nomor dua di Indonesia setelah beras.
“Tahukah anda, penyumbang terbesar kedua garis kemiskinan di Indonesia? ROKOK! Tidakkah lebih baik kita menghentikan konsumsi rokok ini?” begitu pernyataan Fadjroel melalui akun twitternya, Kamis 16 Januari 2020.
Fadrjoel mengajukan itu bukan tanpa alasan. Dia menyertakan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2019.
Pada data survei pada Tabel “Daftar Komoditi yang Memberi Sumbangan Besar Terhadap Garis Kemiskinan beserta Kontribusinya” itu menunjukkan rokok memberi sumbangan 11,17 persen sehingga seseorang jatuh miskin di perkotaan dan 10,37 persen kepada masyarakat pedesaan.
Sedangkan posisi pertamanya adalah beras yang menyumbang 20,35 persen sehingga orang kota bisa jatuh miskin dan 25,82 persen untuk orang desa.
Angka itu bahkan jauh lebih tinggi dari biaya transportasi. Menurut survei tersebut biaya membeli bensin hanya menyumbang 4,61 persen untuk bisa jatuh miskin sedangkan bagi orang desa hanya 3,74 persen.