Istana Isyaratkan Tunjuk Tiga Ahli Hukum Jadi Anggota Dewan Pengawas KPK

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi setidaknya akan menunjuk tiga ahli hukum untuk duduk sebagai anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anggota itu akan dilantik bersama dengan komisioner baru KPK.

“Tentu saja ahli hukum yang akan banyak, tetapi juga ada yang non-hukum, ada dimensi sosialnya yang muncul. Sekarang masih listing lah,” ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Jakarta, Senin 4 November 2019.

Menurut Pasal 37A Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jumlah anggota Dewan Pengawas adalah lima orang.

Sekarang Jokowi masih terus menerima masukan untuk nama-nama anggota Dewan Pengawas tersebut. Komposisi pastinya selain ahli hukum, anggota dewan itu juga akan terdiri dari ahli sosial lainnya.

Pratikno menjamin kredibilitas anggota Dewan Pengawas yang dipilih presiden nanti tidak perlu diragukan kredibilitasnya.

Lima anggota dewan itu akan bertugas selama empat tahun dan bisa dipilih lagi hanya untuk satu kali masa tugas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini