MATA INDONESIA, YERUSALEM – Seorang pria di Jalur Gaza mengatakan bahwa Israel kian menggila menyusul tembakkan roket yang menghancurkan bangunan tempat tinggal berlantai enam di jantung Kota Gaza.
Israel juga mempersiapkan pasukan darat di sepanjang perbatasan Jalur Gaza pada Kamis (13/5). Dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berikrar akan terus bertindak untuk menyerang Hamas dan kelompok lain.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berjanji akan terus bertindak untuk menyerang Hamas dan kelompok lainnya.
“Israel sudah gila,” kata seorang pria di Jalur Gaza, di mana orang-orang berlari keluar dari rumah mereka saat ledakan menguncang gedung, melansir Reuters, Kamis, 13 Mei 2021.
Ini menjadi pertempuran terberat sejak perang tahun 2014 di daerah kantong yang diperintah Hamas, dan kekhawatiran berkembang bahwa situasinya bisa lepas kendali.
Di Gaza, dua bangunan tempat tinggal bertingkat dan satu menara yang menampung outlet media, termasuk satu yang terkait dengan Hamas, runtuh dan bangunan lain rusak berat dalam serangan udara.
Setidaknya 24 orang meninggal dunia dalam serangan udara Israel di Gaza pada Rabu (12/5), kata kementerian kesehatan Gaza. Banyak orang di Israel juga menghabiskan malam tanpa tidur saat gelombang roket menghantam, beberapa terlempar ke langit oleh pencegat Iron Dome.
“Anak-anak telah lolos dari virus corona, dan sekarang menjadi trauma baru,” kata seorang perempuan Israel di kota pesisir Ashkelon kepada Channel 11 TV.
Orang Israel lari ke tempat penampungan atau berbaring di trotoar di beberapa komunitas yang jauh dari Gaza.
“Seluruh Israel sedang diserang. Ini situasi yang sangat menakutkan,” kata Margo Aronovic, seorang pelajar berusia 26 tahun, di Tel Aviv.
Kekerasan tersebut menyusul ketegangan berminggu-minggu selama bulan suci Ramadan, dengan bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di komplek Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Kekerasan juga berkobar di Tepi Barat. Sumber medis mengatakan seorang warga Palestina berusia 16 tahun meninggal dunia dalam bentrokan dengan pasukan Israel pada hari Rabu.
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan, sebanyak 16 orang yang meninggal dunia di daerah kantong itu adalah anak-anak. Sementara lima dari kematian di Israel adalah warga sipil, termasuk seorang anak dan seorang pekerja India, kata pejabat medis.
Israel telah mengirim infanteri dan baju besi untuk memperkuat tank yang sudah berkumpul di perbatasan, membangkitkan ingatan tentang serangan darat terakhirnya ke Gaza untuk menghentikan serangan roket pada tahun 2014.