MATA INDONESIA, TEHERAN – Komandan Pasukan Dirgantara Pengawal Revolusi Iran mengatakan bahwa Israel ditakdirkan untuk berakhir dan setiap serangan terhadap Teheran akan mempercepat kehancuran itu.
Berbicara pada sebuah upacara di Teheran, komandan Pasukan Dirgantara IRGC Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengejek Israel karena menjadi satu-satunya rezim di dunia yang berdebat tentang bagaimana bertahan hidup.
“Rezim (Zionis) yang membahas keberadaannya ditakdirkan untuk dihentikan dan tidak dapat berbicara tentang menghancurkan negara lain. Musuh kami mengatakan kami harus bernegosiasi tentang rudal… dan pesawat tak berawak kami telah menjadi serpihan di mata mereka,” tutur Hajizadeh, melansir Times of Israel.
“Jika mereka bersikeras membatasi kemampuan rudal dan drone kami, itu menunjukkan kekuatan kami. Kami tidak perlu menyebutkan kekuatan kami karena musuh cukup berbicara tentang rudal dan kemampuan pertahanan Iran,” tambahnya.
Kepala Keamanan Israel telah meningkatkan retorika mereka terhadap Iran, dengan Kepala Staf IDF Aviv Kohavi memperingatkan bahwa militer Israel telah meningkatkan persiapan untuk kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Sementara Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan Israel akan melakukan operasi yang belum pernah terlihat di masa lalu jika perang regional pecah.
“Israel mungkin dapat memulai pertempuran, tetapi Republik Islam-lah (Iran) yang akan mengakhiri dengan penghentian rezim Zionis. Jika rezim Zionis memberi Republik Iran sebuah alasan, maka itu hanya akan mempercepat kehancurannya,” sambung Hajizadeh menanggapi pernyataan para pejabat Israel.
Angkatan Udara Israel diperkirakan akan melanjutkan latihan untuk menyerang program nuklir Iran. Pada Januari, Kohavi menginstruksikan militer untuk mulai menyusun rencana serangan baru untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, dan bulan lalu pemerintah dilaporkan mengalokasikan miliaran shekel untuk membuat rencana itu terwujud.
“Israel dapat meluncurkan (serangan terhadap Iran) tetapi kami akan memutuskan hasilnya,” kata Hajizadeh belum lama ini.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Teheran siap untuk mencapai kesepakatan yang baik tentang masalah nuklir pada negosiasi yang akan berlangsung di Wina akhir bulan ini.
“Di meja perundingan di Wina, kami siap memberikan kesepakatan yang baik. Kembalinya semua pihak ke komitmen mereka adalah prinsip penting dan utama,” tulis Menlu Iran Hossein Amir-Abdollahian dalam akun Twitter-nya.