Isolasi Karena Covid-19 Tetap Harus Diawasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Isolasi mandiri di rumah bukan sekadar berdiam di rumah 10-14 hari sehingga kasus kematian warga Palembang saat sedang isolasi di rumah tidak terjadi lagi.

Dokter relawan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, dr. Andi Khomeini Takdir isolasi juga harus terpantau.

“Lagi kami sampaikan. Itu bukan sekedar di-isolasi. Tapi harus terpantau oleh tenaga medis. Bukan sekadar dibagikan obat & diam di rumah 10-14 hari,” ujar lelaki dengan panggilan Dokter Koko itu seperti pesan yang dilihat, Senin 14 Februari 2022.

Menurut Dokter Koko, ada puluhan juta warga Indonesia yang memiliki komorbid sehingga imunitas mereka buruk.

Sebelumnya, dikabarkan tiga pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi di Palembang Sumatra Selatan meninggal dunia.

Ketiganya dikabarkan memiliki berbagai penyakit bawaan atau komorbid.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini