MATA INDONESIA, JAKARTA-Kebijakan ekonomi hijau atau ramah lingkungan (green economy) termasuk investasi hijau mampu menciptakan lapangan kerja baru yang lebih berkelanjutan. Hal itu dikatakan oleh Direktur Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Mahatmi Parwitasari Saronto.
“Investasi pada ekonomi hijau diperkirakan mampu menciptakan 7-10 kali lipat lebih banyak lapangan kerja dibandingkan investasi konvensional,” ujar Mahatmi dalam konferensi Indonesia’s Green Jobs secara virtual.
Dia menjelaskan, pekerjaan-pekerjaan di sektor investasi hijau dinilai lebih padat karya. Sebab, adanya intervensi pada sektor energi terbarukan, teknologi kendaraan listrik, efisiensi energi, pemanfaatan lahan, dan peningkatan pengelolaan limbah.
Meskipun menjanjikan potensi yang sangat besar, Mahatmi mencermati, pengarusutamaan lapangan kerja hijau masih menghadapi berbagai tantangan.
“Pemahaman tentang lapangan kerja hijau masih sangat terbatas, belum ada definisi yang disepakati untuk digunakan secara konsisten, terutama dalam pengambilan kebijakan,” ujar dia.
Selain itu, kata dia kurangnya sumber daya manusia dengan keterampilan yang sesuai, termasuk ketersediaan pendidikan dan pelatihan keterampilan hijau masih sangat terbatas, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.