MATA INDONESIA, KIEV – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dalam pidatonya membuat perbandingan antara invasi Rusia dan rencana Nazi Jerman untuk memusnahkan kaum Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.
“Dengarkan apa yang sedang dikatakan sekarang di Moskow, dengarkan bagaimana mereka mengucapkan kata-kata itu lagi: solusi akhir. Tapi kali ini dalam kaitannya dengan kita, dengan pertanyaan Ukraina,” tegas Presiden Zelenskyy, melansir Reuters, Senin, 21 Maret 2022.
Akan tetapi, Presiden Zelenskyy tidak mengutip bukti dalam membuat tuduhan tersebut atau mengidentifikasi siapa yang mungkin menggunakan istilah itu.
Sementara Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menggunakan ungkapan yang berarti keputusan akhir atau resolusi akhir sekali dalam 30 hari terakhir, tetapi tidak dalam konteks yang membawa resonansi atau makna yang sama dengan terminologi Nazi.
Referensi Presiden Zelenskyy menarik kecaman dari Yad Vashem, peringatan Israel di Yerusalem untuk 6 juta orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. Pernyataan tidak bertanggung jawab seperti itu meremehkan fakta sejarah Holocaust.
Pada Kamis (24/2), Presiden Putin menginstruksikan apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus ke Ukraina. Keputusan ini menuai kecaman dunia internasional dan sejumlah negara Barat, khususnya Amerika Serikat (AS), mengeluarkan berbagai sanksi terhadap Rusia.
Meski demikian, Rusia tetap bergeming. Terbaru, Moskow bahkan mendesak pasukan Ukraina yang berada di Kota Mariupol untuk menyerah dan menegaskan bahwa bencana kemanusiaan sedang terjadi di sana.