MATA INDONESIA, STOCKHOLM – Keluarga imigran Muslim di Swedia barat melanjutkan protes mereka pada Minggu (20/3) terhadap layanan sosial negara karena diduga secara tidak adil mengambil anak-anak mereka dari rumah.
Para pengunjuk rasa melakukan demonstrasi di berbagai kota di Swedia sejak 7 Februari 2022. Mereka berkumpul di Lapangan Gustaf Adolf Torg Gothenburg untuk melakukan demonstrasi ke-8.
Ratusan keluarga imigran Muslim yang hadir terlihat memegang foto anak-anak mereka dan meneriakkan slogan-slogan seperti “Kembalikan anak-anak kami”, “Anak-anak kami diambil dari kami, kami menjadi sasaran ketidakadilan,” dan “Kami menginginkan keadilan.”
Seorang warga negara Ukraina, Victoria Johansson, mengatakan bahwa ia telah tinggal di Swedia selama bertahun-tahun dan kedua anaknya, yang satu berusia 5 bulan dan yang lainnya berusia 2 tahun, diambil darinya.
Johansson mengatakan bahwa dinas sosial membawa pergi anak-anaknya setelah dia bercerai dengan suaminya yang berkebangsaan Swedia. Menyadari bahwa ada banyak keluarga di Swedia yang anak-anaknya diambil, Johansson menegaskan bahwa mereka harus kuat.
“Saya tidak tahu tentang protes ini. Ketika saya datang ke perpustakaan di sini, saya melihat kerumunan ini dan bergabung,” kata Johansson, melansir Anadolu Agency, Senin, 21 Maret 2022.
Sementara itu, Ketua Partai Nuansa Swedia (Partiet Nyans), Mikail Yuksel, menyuarakan dukungan terhadap protes yang menyatakan bahwa anak-anak dari ratusan keluarga di Swedia telah dibawa pergi sepanjang tahun 2021.
“Ada yang diambil dengan benar, tetapi juga ada yang tidak adil. Kami mencoba mengidentifikasi yang diambil secara tidak adil dan mencoba membantu melalui hukum,” katanya.