Inspiratif, Berbagi Cerita Pendidikan di Timur Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Akhir pekan membosankan? Silahkan datang ke Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang terletak di Jl Sudirman, Jakarta.

Mulai Sabtu 24 September 2022 dan Minggu 25 September 2022, di gedung A ada lima belas penggerak pendidikan, datang langsung dari Timur Indonesia. Mereka mengajak mengenal lebih jauh pendidikan di Timur Indonesia.

”Menyampaikan salam hormat kepada seluruh penggerak pendidikan yang sudah 12 tahun bekerja bersama Indonesia Mengajar. Bahkan lebih jauh lagi, untuk pendidikan di Timur Indonesia,” ujar Hikmat Hardono, Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar saat membuka acara ini, Sabtu 24 September 2022.

Acara pembukaanya menarik. Dengan lantunan tembang-tembang khas Indonesia Timur. Setelah itu para penggerak pendidikan ini dengan antusias menceritakan pengalaman mereka saat mengajar di timur Indonesia.

Saat acara Sabtu 24 September 2022, tiga pengajar muda Maria Regina Jaga, Kristuisno M. Kapiluka dan Sherwin Ufi, tampil menjadi pembicara sekaligus berdiskusi dengan peserta.

Maria menceritakan bagaimana kisahnya mengajar Bahasa Inggris untuk anak-anak. Ia menggunakan permainan tradisional. Maria melihat penggunaan permainan tradisional sebagai peluang untuk lebih mudah mengenalkan Bahasa Inggris kepada anak didiknya.

Hal yang sama juga diceritakan Kristuisno. Ia berpendapat pengajaran dengan konsep sederhana akan memudahkan siswa-siswa di Indonesia timur untuk menguasai pelajaran. ”Kita mulai dari apa yang kita punya,” katanya.

Soal kesederhanaan dan keterbatasan, Kristuisno mengakui bukan menjadi hambatan saat mengajar. ”Saya dulu belajar memakai pelita. Dan membuat saya percaya bahwa satu sumber cahaya cukup untuk membuat lilin-lilin lain menyala. Untuk itu kita semua harus bergerak untuk pendidikan, agar lebih banyak cahaya di Indonesia,” katanya.

Nara sumber lainnya adalah Amus Atkana. Ia penggerak pendidikan dari Kabupaten Maybrat yang mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). ”Jika kita ingin melangkah 1000 langkah, selalu diawali dengan 1 langkah pertama” ujarnya.

Ia bercerita tentang awal mula upayanya untuk mendirikan PKBM guna menjawab tantangan pendidikan di Kabupaten Maybrat, Papua Barat.

Usai pemaparan dari narasumber, sejumlah peserta yang hadir di acara tersebut mengaku banyak belajar dari nara sumber. ”Seru banget. Metodenya menyenangkan, gak bikin bosen, apalagi narasumbernya yang inspiratif dan elaborasinya keren”, ucap Regita salah satu peserta konferensi yang datang dari Bekasi.

“Banyak dapet informasi menarik tentang pendidikan di Indonesia Timur, khususnya Papua. Informasi seputar Papua  yang tidak tersajikan oleh media. Apalagi narasumbernya adalah mereka yang memang bergerak dan terjun langsung, seperti kepala sekolah. Komunitas atau yayasan dan bahkan orang yang bekerja di pemerintahan. Selain tentang gambaran tantangan dan potensi, kami juga mendapat contoh solusi yang sudah mereka terapkan,” ujar Syarifa salah satu peserta dari Jakarta.

Konferensi: Pendidikan di Timur Indonesia masih akan berlangsung hingga 25 September 2022. Akan hadir pula ruang interaksi yang berisi permainan tradisional serta  makanan-makanan asli Timur Indonesia.

Acara ini nantinya akan ditutup dengan pesta dansa, sebagaimana budaya di Timur Indonesia. Menciptakan riuh menyenangkan di acara-acara mereka.

Silahkan datang di akhir pekan ini, semoga acaranya menyenangkan dan mendidik.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini