BPBD Sebut Tidak Ada Kerusakan Akibat Gempa Bumi M 6,4 di Meulaboh Aceh

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 dipastikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat tidak ada kerusakan bangunan atau sarana publik lainnya di daerah tersebut.

“Berdasarkan hasil pantauan yang kita lakukan sejak Sabtu pagi hingga siang hari, sejauh ini belum ditemukan kerusakan bangunan milik masyarakat atau sarana publik,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat DR Mukhtaruddin di Meulaboh, Sabtu 24 September 2022.

Menurutnya, berdasarkan hasil komunikasi dan koordinasi dengan TNI, Polri, tim tangguh bencana, relawan RAPI Aceh Barat dan pihak terkait lainnya, di setiap kecamatan di Aceh Barat juga tidak adanya laporan kerusakan yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Selain itu, BPBD Aceh Barat juga masih melakukan pemantauan ke sejumlah lokasi untuk memastikan tidak adanya dampak yang ditimbulkan dari bencana alam tersebut.

Mukhtaruddin juga memastikan sepanjang Sabtu, kondisi aktivitas ekonomi masyarakat di Kabupaten Aceh Barat juga terpantau normal, dan berjalan seperti biasanya.

Pihaknya juga memastikan saat gempa bumi berkekuatan 6,4 SR, masyarakat di Aceh Barat juga tidak panik dan hanya keluar dari dalam rumah, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

BPBD Aceh Barat juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan senantiasa waspada dengan potensi gempa susulan, yang bisa saja terjadi tanpa diduga sewaktu-waktu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini