Insentif Hulu Migas Efektif Dorong Peningkatan Produksi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Insentif hulu migas berhasil meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) operator Blok Mahakam tersebut hingga berada di atas 50 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD).

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan realisasi produksi di Blok Mahakam setelah mendapatkan insentif dari pemerintah membuktikan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan produksi dengan memberikan perhatian lebih dalam kegiatan operasi produksi migas melalui insentif.

“Kita bersyukur dengan capaian ini. Ini membuktikan bahwa insentif merupakan katalis positif pada kinerja kontraktor KKS,” ujarnya.

Selain mendapatkan penghargaan kategori KKKS dengan produksi di atas 50 ribu BOEPD, PT Pertamina Hulu Mahakam juga mendapatkan penghargaan The Best Initiatives on Cost Optimization.

“Ini membuktikan bahwa insentif selain meningkatkan produksi juga membuat cost lebih efisien,” ujarnya.  

Ia menambahkan bahwa SKK Migas berharap pemerintah dapat mempertimbangkan insentif yang mampu mendorong kinerja positif kepada KKKS yang lain.

Agus Amperianto, General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam, mengatakan sudah menerima beberapa insentif dari pemerintah. Insentif-insentif tersebut adalah perubahan first tranche petroleum (FTP) dari 20 persen ke lima persen, investment credit 17 persen, dan depresiasi dipercepat pada tahun terakhir production sharing contract (PSC).

Pada Mei lalu, Pertamina Hulu Mahakam juga menerima insentif berupa pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak bumi dan bangunan (PBB) tubuh bumi serta insentif pemanfaatan barang milik negara (BMN) hulu migas.

“Dengan adanya insentif yang diberikan, maka PHM berhasil melakukan pengeboran sumursumur development lebih banyak dan menjamin keberlanjutan rencana pengembangan lapangan, program Handil Water Flood, persiapan menuju program enhanced oil recovery Lapangan Handil dan juga program eksplorasi,” katanya.

Insentif yang diberikan pemerintah, tambah Agus, memungkinkan PHM melakukan pengeboran sumur pengembangan baru sebanyak 540 sumur dari perkiraan awal hanya 17 sumur.

Tanpa insentif, produksi akan turun secara signifikan sejak 2021 karena sangat terbatasnya program pemboran dan pengembangan baru. Namun, dengan insentif, Mahakam dapat menahan laju penurunan produksi sehingga dapat menjaga produksi di atas 500 MMscfd hingga beberapa tahun ke depan dan dapat melanjutkan operasi di Mahakam hingga akhir kontrak di 2037.

Dia menjelaskan bahwa dengan adanya insentif dari pemerintah maka bisa menjamin keberlanjutan kegiatan operasi, pengembangan, serta eksplorasi. Kebijakan pemerintah ini telah memberikan manfaat baik bagi negara dan Pertamina serta menciptakan multiplier effect bagi industri pendukung migas di Kalimantan Timur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perang Melawan Judi Online: Prioritas Presiden Prabowo Menjaga Moral dan Keamanan Bangsa

Oleh: Gusti Ayu Putri Alviana *) Perkembangan teknologi digital di era modern membawa kemudahan dan membuka peluang bagi aktivitas ilegal yang mengancam...
- Advertisement -

Baca berita yang ini