MATA INDONESIA, JAKARTA – Insan pers bertemu Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko minta negara mensubsidi industri media agar bisa tahan menghadapi Pandemi Covid19.
Insan pers diwakili Dewan Pers dan perwakilan sejumlah asosiasi media massa yang dilakukan Selasa 19 Mei 2020 di Gedung Bina Graha, Jakarta.
Dewan Pers dan asosiasi media menyampaikan kepada KSP terkait sejumlah skenario penyelamatan industri media yang terdampak COVID-19.
“Pandemi Covid19 memiliki dampak signifikan terhadap industri media lokal terutama untuk biaya produksi dan membayar gaji karyawan. Negara bisa memberi subsidi kepada industri media,” ujar anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo.
Seperti dilansir antara, Agus menilai subsidi tersebut perlu dilakukan agar industri media memiliki daya tahan menghadapi pandemi ini.
Selain itu, Agus juga menyinggung mengenai perkembangan media digital yang mengemuka. Hal tersebut menurutnya, berdampak signifikan terhadap media lokal independen.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan lembaganya memiliki tugas atau kewenangan untuk mendengar aspirasi.
Moeldoko mengatakan pers memiliki fungsi sangat strategis sebagai kontrol pemerintah saat mengatasi pandemi.
Dia mengatakan pemerintah dan semua pihak memang harus bergotong-royong agar dapat mengatasi dampak-dampak dari pandemi.
Moeldoko meminta kepada sejumlah kementerian dan lembaga seperti BPJS yang turut hadir pada acara tersebut bisa merespon masalah yang sedang melanda industri media.
Merespon hal itu, Dirut BPJS Fachmi Idris mengatakan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Koordinator PMK agar layanan BPJS tetap dilakukan meski kemungkinan ada penundaan pembayaran.
Sementara Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Widodo Muktiyo menjelaskan Kementerian Komunikasi dan Informatika secara intensif telah empat kali mengundang pimpinan redaksi dari berbagai media nasional untuk mendiskusikan keberlangsungan industri media.
Sedangkan Kementerian Sosial mengusulkan diberlakukannya skema bantuan sosial untuk karyawan media yang terdampak pandemi Covid19.