Innalilahi Wa Innaillaihi Rojiun Mantan Wasekjen MUI Nadjamuddin Ramly Wafat Karena Covid

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Innalilahi wa Innaillaihi Rojiun, salah satu tokoh PP Muhammadiyah yang pernah menjadi Wasekjen MUI, Nadjamuddin Ramly, meninggal dunia pada Sabtu 20 Februari 2021.

Nadjamuddin meninggal karena terkena COVID-19. ”Innalillahi telah wafat abangda Nadjamuddin Ramly,” tulis pesan adik Nadjamuddin, Sirajudin Ramli yang beredar di kalangan wartawan.

Nadjamuddin mengembuskan napas terakhir di Bandung.

Innalillahi wainna ilaihi rojiun, telah meninggal dunia kakanda saya DR. H. Nadjamuddin Ramly, MSi jam 20.35 WIB di RS di Bandung, Jawa Barat, karena sakit.”

Almarhum merasakan gejala terkena COVID-19 saat di Bandung 16 Februari 2021 lalu bersama istrinya. Keduanya kemudian dirawat di RS Muhammadiyah Bandung.

Almarhum merupakan kader Muhammadiyah yang ada di Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selama di MUI, almarhum  terkenal vokal dan kerap menyuarakan idenya secara terbuka dalam rapat-rapat. Karena itu, di kalangan internal MUI, almarhum sangat dikenal banyak orang.

Selain di MUI, almarhum sebelumnya menjabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya (WDB) Ditjen Kebudayaan.

Di akhir-akhir masa khidmahnya sebagai pengurus MUI, almarhum sangat aktif mensosialisasikan penanganan Covid-19. Sebagai salah satu pimpinan Satgas Covid-19 MUI periode lalu, almarhum aktif membagikan sumbangan yang dititipkan ke MUI kepada masyarakat yang membutuhkan. Almarhum juga aktif membangun jejaring bersama Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) sehingga sinergi dengan MUI bisa berjalan optimal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini