Ini Spek Mobil Canggih Tunggangan Presiden Jokowi Selama di KTT G20 Roma

Baca Juga

MATA INDONESIA, ROMA – Saat menghadiri KTT G20 di Roma, Presiden Jokowi diberi tunggangan berupa salah satu mobil kebanggaan Italia yang memiliki mode balapan yaitu Alfa Romeo Stelvio.

Jenis mobil itu adalah crossover, tetapi bukan crossover kaleng-kaleng karena pada umumnya semua tipe Stelvio berpenggerak empat roda alias four wheel drive yang biasanya hanya ada pada mobil-mobil offroad.

Meski begitu, Alfa Romeo memasukkan Stelvio ke kelas premium dan menjadikan Porche Cayenne sebagai saingannya.

Mobil berwarna abu-abu yang ditunggangi Presiden Jokowi menuju tempat KTT tersebut diproduksi perusahaan gabungan Fiat-Chrysler Automobiles N.V. yang tergabung di Belanda, namun kantor pusatnya di London.

Produksi pertama Stelvio diumumkan di Los Angeles Auto Show 2016 dan mulai diproduksi Pabrik Cassino pada akhir 2016. Mereka menggolongkan Stelvio sebagai produk mobil premium, meski bentuknya kompak, sedangkan generasi pertamanya hanya 280 tenaga kuda.

Pada tahun 2021 ini Alfa Romeo Stelvio memasarkan produk terbarunya yaitu Quadrifoglio yang kemampuannya jauh lebih sangar dari generasi pertama. Mesinnya dikabarkan berkekuatan 500 -an tenaga kuda.

Selain itu, karena masuk kelas premium Alfa Romeo Stelvio dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang serba elektronik.

Bahkan ada fitur yang jarang terdapat pada mobil premium lainnya. Fitur itu bisa mengingatkan pengemudi yang mengantuk atau menjalankan mobilnya membahayakan pengguna jalan lainnya.

Di Eropa mobil tersebut dijual mulai dari harga yang setara dengan Rp 750 juta untuk kelas terrendahnya dan kelas tertinggi lebih dari Rp 1 miliar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini