Ini Solusi Wapres JK untuk Mencegah Listrik Mati

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Banyak cara dan solusi yang bisa dilakukan oleh PLN untuk mengatasi ganguan listrik mati tiba-tiba. Salah satunya dengan memberlakukan sistem energi bertingkat, hal itu diungkapkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dengan sistem bertingkat, kata dia, bisa mengatasi dengan cepat jika terjadi kerusakan gardu atau terganggunya suplai listrik secara tiba-tiba. Hal itu pernah digagas PLN yakni terkait suplai cadangan listrik dari Pulau Sumatera. Namun, hal tersebut dibatalkan, lantaran PLN yakin Jawa Barat memiliki pasokan listrik yang cukup untuk seluruh wilayah.

Padahal, kata JK, kebutuhan listrik terus meningkat setiap tahun, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Dia menjelaskan setiap tahun pemerintah membutuhkan 30.000 mega watt untuk masyarakat dan perusahaan. Maka penambahan pembangkit sangat penting dilakukan.

“Jadi tiap pemerintah itu mesti bangun 30 ribu mininum kalau tidak, semuanya butuh listrik, bertambah terus itu. Tumbuh ekonomi pakai listrik 2 kali lipat pertumbuhannya itu,” katanya.

Tetapi kata JK, pembangkit tersebut tidak boleh berasal dari pembangkit listrik tenaga uang (PLTU) batu bara. Sebab akan merusak lingkungan dan polusi udara. Kemudian, PLTU juga membutuhkan waktu lama dalam proses penghidupannya.

“Jadi harus di back up dari Barat sambil menambah pembangkit di Jawa, tapi jangan batu bara karena kalau batu bara dua hal. Pertama lingkungan makin jelek ini polusi di Jawa, kedua kalau batu bara menghidupkannya butuh delapan jam lebih kalau gas itu cepat itungan berapa menit bisa, asal memang dijaga,” kata JK.

JK juga meminta PLN untuk melakukan penambahan pembangkit listrik. Agar tidak ada lagi beban gardu listrik yang bermasalah. Dia khawatir jika pembangkit selalu kelebihan beban bukan hanya akan terulang kejadian blackout seperti Minggu 4 Agustus 2019, tapi korsleting listrik.

Menurut JK, kejadian blackout yang terjadi kemarin lantaran target pembangunan pembangkit listrik 35.000 mega watt di tahun ini belum selesai. Akibatnya kata dia, beban listrik menumpuk di salah satu gardu utama dan menjadikan down energi.

Dia juga menyinggung PLN yang hanya memiliki cadangan listrik minim dibandingkan negara lain. Singapura, kata dia, cadangan listrik mencapai 100 persen dari jumlah yang tersedia. Sedangkan di DKI Jakarta dan sekitarnya, hanya 20 persen dari ketersediaan.

Padahal minimal dalam satu line daerah pembangkit, cadangan listrik harus mencapai 30 persen agar penanggulangan blackout bisa lebih cepat ditangani dan perekonomian berjalan lancar.

 

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini