MINEWS.ID, JAKARTA – Gubernur Anies Baswedan menilai keamanan DKI Jakarta belum baik, padahal aparat keamanan dan hukum sudah bertindak sesuai proporsinya. Sikap itu jadi terlihat aneh dibandingkan saat kerusuhan 21-22 Mei 2019.
“Oh nggak (jadi berangkat) dengan situasi Jakarta seperti ini,” begitu Anies menyatakannya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.
Anies sedianya diundang Global C40 Mayors Summit di Kopenhagen, Denmark, yang merupakan pertemuan pimpinan kota-kota dunia membahas mengenai isu lingkungan hidup.
Sikapnya yang berbeda dengan Mei lalu adalah saat itu dia seperti membiarkan kotanya dilanda kerusakan.
Sebab, meski tensi politik meningkat menjelang 21 Mei 2019, saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi manual hasil pemilihan umum 2019. Anies justru memilih terbang ke Jepang memenuhi undangan Pertemuan Tahunan Tingkat Tinggi Gubernur Wali Kota Urban-20 (U20) di Tokyo, Jepang.
Dia berada Negeri Matahari Terbit itu sejak 20 Mei 2019 sehingga saat kerusuhan meletus 22 Mei, Anies tidak ada di Jakarta. Gubernur DKI muncul setelah kerusuhan usai dan Thamrin porak poranda.
Sementara dalam dua hari ini situasi dan kondisi Jakarta relatif terkendali, setelah beberapa hari sebelumnya dilanda sejumlah aksi anarkis.