Ini Respon Menko Polhukam Soal Ditangkapnya Ketum PDRI oleh Densus 88

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Penangkapan Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), Ustadz Farid Okbah yang dilakukan oleh tim Densus 88 Antiteror Polri, mendapat sorotan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

Mahfud meminta kepada masyarakat agar membiarkan proses hukum terhadap Farid berjalan dulu. Nantinya Densus 88 akan memproses dan membuka informasi mengenai Farid yang diduga terlibat dalam organisasi teroris Jemaah Islamiyah (JI) di pengadilan.

“Nanti Densus yang akan memproses dan membuka di pengadilan sesuai UU Nomor 5 Tahun 2018,” ujarnya.

Namun, di sisi lain, Mahfud mempersilakan masyarakat untuk berkomentar dan saling bertanya terkait penangkapan Farid Okbah. “Tapi masyarakat boleh saja mengomentari dan menanyakan antar sesama masyarakat,” katanya.

Diketahui, Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), Ustadz Farid Okbah, dikabarkan ditangkap Densus 88 Antiteror Polri. Farid ditangkap Densus 88 di rumahnya Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 16 November 2021.

Selain Farid, juga ada Ahmad Zain An-Nazah dan Anung Al Hamat. Kini ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Azhar Siregar, saat ini ketiga orang itu masih menjalani pemeriksaan dan pendalaman terkait penangkapan lantaran masuk jaringan JI.

Densus 88 Antiteror Polri, sambung dia, segera menyampaikan kepada publik terkait keterlibatan ketiga tersangka tersebut. “Untuk penjelasan lainnya nanti ada rilis. Kami sedang koordinasi dengan humas,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tumbuhkan Cinta Tanah Air, Semangat Satu Darah Indonesia Dinilai Penting

Mata Indonesia, Yogyakarta - Puluhan warga DIY berkumpul di Waduk Sermo untuk menyuarakan cinta tanah air. Acara ini dibuat untuk seluruh anak rantau yang berada di DIY agar lebih cinta akan keberagaman yang ada di NKRI.
- Advertisement -

Baca berita yang ini