Ini Penyebab 740.668 Pelamar CPNS 2021 Gagal Lolos Seleksi Administrasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebanyak 740.668 dari total 4.030.773 pelamar CPNS tidak memenuhi syarat (TMS) untuk bisa ikut Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Alhasil mereka saat ini tengah melakukan masa periode jawab sanggah.

Pelamar harus bersabar menunggu hingga 13 Agustus 2021 sebelum pihak instansi mengumumkan hasil pasca sanggah pada 15 Agustus 2021. Lalu apa penyebab utama mereka tidak lolos seleksi administrasi?

Badan Kepegawaian Negara (BKN) coba mengidentifikasi penyebab kegagalan pelamar CPNS lolos seleksi administrasi. Hasilnya, mayoritas belum mengunggah dokumen secara tepat seperti yang disyaratkan.

“Kalau secara spesifik saya tidak tahu, tapi ya seputar unggahan dokumen yang tidak sesuai dengan yang diminta,” kata Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama BKN Paryono, Sabtu 7 Agustus 2021.

Selain itu, Paryono menambahkan, peserta pendaftaran CPNS juga kerap dibingungkan dengan pilihan kualifikasi pendidikan seperti jurusan atau program studi (prodi) yang tertera di portal SSCASN pada saat pendaftaran.

Untuk beberapa kasus, pelamar harus rela dikategorikan TMS lantaran dianggap tidak memenuhi kualifikasi pendidikan. Itu karena beberapa opsi prodi yang tersedia punya kemiripan nama, tapi hanya salah satunya yang sesuai dengan syarat formasi.

“Memang untuk jurusan atau prodi yang bermacam-macam namanya ini yang bikin bingung panitia. Makanya kadang ada panitia yang kaku terhadap jurusan, kadang ada yang bisa mengakomodir kalau itu masih serumpun,” katanya.

Oleh karenanya, Paryono menyatakan, keputusan final hasil pasca sanggah seleksi administrasi CPNS jadi kewenangan masing-masing instansi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Ajak Masyarakat Waspadai Promosi Judi Online Berkedok Lowongan Kerja

Jakarta - Viralnya iklan lowongan kerja di industri judi online (judol) di media sosial telah memicu perhatian serius dari...
- Advertisement -

Baca berita yang ini