MATA INDONESIA, JAKARTA – PT Bio Farma (Persero), badan usaha milik negara (BUMN) di bidang farmasi dan kesehatan, tengah mengembangkan vaksin Covid-19, IndoVac. Vaksin ini telah melakukan uji klinis fase 1 dan 2. Serta dalam proses uji klinis fase 3 untuk usia 18 tahun ke atas.
Honesti Basyir, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) mengatakan, IndoVac memiliki keistimewaaan karena pengembangan dan produksi dari hulu ke hilir oleh anak bangsa. Dengan 80 persen Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
”Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) vaksin IndoVac berdasarkan self-assessment juga kurang lebih 80 persen. Dari hasil uji klinis fase 1 dan 2, IndoVac memiliki kualitas dan keamanan yang baik. Efikasi juga tidak kalah dengan vaksin Covid-19 lainnya. Selanjutnya uji klinis fase 3, kami sedang menyelesaikan laporannya,” ujar Honesti, Rabu 7 September 2022.
Penggunaan platform teknologi vaksin IndoVac sangat menguntungkan, karena kompatibel dengan peralatan dan fasilitas yang tersedia di pabrik. Selain itu, platform teknologi protein rekombinan ini juga memiliki benefit lain, yaitu dapat diadaptasi ke varian (strain) baru Covid-19.
Menurutnya, sejak Juli 2022, Bio Farma intensif berkomunikasi dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk pemenuhan data-data pendukung. Ssehingga izin penggunaan darurat Emergency Use Authorization (EUA) diharapkan dapat dirilis dalam waktu dekat.
Berdasarkan pernyataan Kepala BPOM, Penny K. Lukito saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI (30 Agustus 2022), EUA IndoVac akan rilis sekitar pertengahan September 2022. Pada saat yang sama Bio Farma juga mengajukan sertifikasi kehalalan IndoVac agar menjamin rasa aman masyarakat Indonesia.
Honesti menjelaskan, setelah memperoleh izin, Bio Farma menyiapkan tahap berikutnya. Yaitu memproduksi vaksin Indovac. Untuk tahap awal, Bio Farma memproduksi maksimal 20 juta dosis.
Jumlah tersebut dapat naik menjadi 40 juta dosis per tahun 2023 dengan penambahan fasilitas produksi. Selanjutnya kapasitan produksi bisa naik lagi menjadi 100 juta dosis per tahun pada 2024. Tergantung pada kebutuhan dan permintaan.
”IndoVac bisa untuk vaksinasi individu berusia 18 tahun ke atas secara massal. Bio Farma memulai uji klinis untuk vaksin lanjutan (booster) sejak 1 September 2022. Dan sudah mendapatkan PPUK (Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinis) dari BPOM untuk uji klinis vaksin IndoVac booster. Selanjutnya, Bio Farma akan melakukan uji klinis vaksin IndoVac untuk anak-anak setelah mendapatkan PPUK dari BPOM,” kata Honesti.
Uji klinis bertujuan untuk membuktikan bahwa vaksin IndoVac ini aman. Dapat meningkatkan kadar antibodi yang bermanfaat untuk melawan virus Covid serta memiliki efikasi yang baik dalam melindungi subjek dari sakit berat dan kematian. Karena Covid-19 sesuai dengan standard BPOM.
Menurut Honesti, Bio Farma telah mendaftarkan nama vaksin IndoVac ke Ditjen Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM pada 29 Juli 2022. Presiden Joko Widodo memberikan nama vaksin produksi Bio Farma, IndoVac.