Ini Kelebihan Hutan Mangrove bagi Kehidupan Manusia Dibanding Hutan Hujan Tropis

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hutan mangrove atau hutan bakau adalah pepohonan yang berada di rawa air payau dan berlumpur di daerah pantai. Mangrove memiliki banyak kelebihan, salah satunya menyerap karbon lebih banyak dibanding hutan hujan tropis.

Apalagi Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia sekitar 3,5 juta hektar. Hutan itu akan mampu menyerap 138 juta ton karbon atau 25 persen yang dihasilkan dunia.

Hutan hujan tropis yang ada di dunia saat ini hanya mampu menyerap sepertiga karbon yang dihasilkan manusia.

Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, ekosistem mangrove dikenal dengan ‘mangrove sejati utama’ (mayor) yang artinya tumbuhan yang tumbuh pada wilayah pasang surut dan membentuk tegakan murni.

Selain itu ada pula yang dikenal dengan ‘mangrove sejati tambahan’ (minor) yaitu bukan komponen penting dari mangrove dan biasa ditemukan di daerah tepi serta jarang membentuk tegakan.

Lalu, ada mangrove ikutan merupakan tumbuhan yang tidak pernah tumbuh di komunitas mangrove sejati dan tumbuhnya bergabung dengan tumbuhan daratan. Berikut sembilan peran penting hutan mangrove bagi umat manusia;

  1. Menjadi Katalis Tanah
    Tanah dapat dimasuki air laut secara terus menerus, karena bagian dari tanah bersentuhan secara langsung dengan air laut. Tapi hutan mangrove mencegah hal itu, karena tumbuhan tersebut tanah akan membentuk lapisan yang padat sehingga akan menyelamatkan tanah dari gerusan air laut.
  2. Mencegah Abrasi Air Laut
    Abrasi adalah proses terjadinya pengikisan pantai yang disebabkan tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Apabila tidak ada penahannya suatu kawasan pantai akan mengalami abrasi yang cepat. Nah, hutan bakau akan menjadi penghalang gelombang air laut sehingga abrasi bisa ditahan.
  3. Habitat Perikanan
    Kawasan hutan mangrove, menjadi tempat yang ideal untuk beberapa jenis makhluk hidup dan organisme seperti udang, ikan, dan kepiting akan mudah berkembang biak di sana.
  4. Sumber Pakan Ternak
    Pohon mangrove juga dapat dijadikan alternatif pengganti makanan ternak. Dengan cara dihancurkan dan digiling menjadi bubuk pakan ternak dengan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan ternak sapi, kambing, dan unggas.
  5. Sumber Ekonomi
    Pohon mangrove bisa diolah menjadi barang hiasan atau kerajinan yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat.
  6. Sumber Kayu Bakar
    Bagi penduduk yang tinggal di sekitar kawasan hutan mangrove, akan mudah saat memerlukan kayu bakar. Sebab, pohon dan kayu mangrove yang sudah kering serta membusuk bisa dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Selain itu kayunya juga bisa digunakan untuk bahan bangunan.
  7. Pariwisata
    Kawasan hutan mangrove dapat dikembangkan menjadi objek wisata. Maka, parisiwata hutan mangrove juga akan berdampak pada meningkatnya ekonomi masyarakat maupun negara.
  8. Mencegah Pemanasan Global
    Mengembangkan kawasan hutan mangrove menjadi salah satu cara untuk mencegah dampak pemanasan global. Karena, tanaman mangrove adalah salah satu penopang pemanasan dari perairan laut. Selain itu, mangrove berperan mengatasi banjir di kawasan pesisir.
  9. Menjaga Iklim dan Cuaca
    Kelebihan hutan mangrove lainnya yaitu menjadi sumber yang jelas untuk menjaga ekosistem perairan antara laut, pantai, dan darat. Oleh karena itu, manusia akan merasa terbantu dengan hutan mangrove untuk mendapat iklim dan cuaca untuk mencegah bencana alam. (Annisaa Rahmah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini