Ini Kecanggihan Pesawat Rafale yang Diincar Prabowo

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dikabarkan akan membeli 48 pesawat jet tempur Rafale Dassault asal Prancis.

Rencana pembelian pesawat ini bocor setelah Prabowo bertemu dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly. Usai pertemuan tersebut, surat kabar La Tribune memberitakan bahwa Indonesia tertarik membeli sejumlah alutsista dari Prancis, diantaranya adalah antara lain 48 jet tempur Rafale.

Pesawat yang dijuluki Squall dalam Bahasa Inggris ini adalah pesawat tempur serbaguna bermesin dua dan bersayap dua. Dibuat oleh pabrikan Dassault Aviation, pesawat ini dirancang sebagai pesawat berpangkalan di daratan maupun kapal induk.

Rafale Dassault merupakan pesawat tempur serbaguna yang memiliki tiga versi, diantaranya Rafale C yang memiliki satu tempat duduk, Rafale B yang memiliki dua tempat duduk, dan versi AL (kapal induk) adalah Rafale M.

Dalam pengisian bahan bakar, pesawat jet Rafale memiliki kemampuan air refueling. Dengan kemampuan tersebut, pesawat Rafale yang kehabisan bahan bakar saat pertempuran dapat meminta bantuan dari pesawat jet lainnyan untuk mengisi bahan bakar di udara. Sehingga tidak perlu mendarat untuk mengisi bahan bakar.

Pesawat Rafale Dassault juga satu-satunya pesawat tempur Eropa yang memiliki sensor radar elektronik yang diberi nama RBE2. Sensor ini dapat mendeteksi ancaman lebih cepat. Tidak hanya RBE2, Rafale juga dilengkapi dengan front sensor optronic (FSO). FSO ini dapat melacak target yang tidak hanya di udara, melainkan juga di air dan di daratan.

Rafale memiliki kemampuan manuver zero gravity atau G (+9 G atau -3 G) untuk kesetabilan terbang. Pesawat jet tersebut dapat terbang hingga 11 G dalam keadaan darurat dengan laju kecepatan pendaratan hingga 115 knot.

Keunggulan lainnya yaitu Rafale memiliki sistem pertahanan yang diberi nama SPECTRA. Sistem ini bisa melindungi pesawat dari serangan udara maupun serangan darat. Sistem SPECTRA ini menggunakan teknologi yang bernama siliman virtual yang berbasis perangkat lunak.

Dalam sistem persenjataan, Rafale memiliki rudal MICA. Dengan rudal tersebut, Rafale dapat membidik target yang berada diluar jangkauan (beyond visual range). Selain itu ada juga rudal jarak jauh yang bernama METEOR.

Rafale juga dilengkapi dengan Highly Agile and Manoeuvrable Muntion Extended Range (HAMMER) dan juga bom yang dipandu dengan sinar leser. Hulu ledak bom ini beratnya mulai dari 250 Kg sampai 1 ton.

Rafale tidak hanya mampu menargetkan musuh di udara, namun juga di darat. Hal ini disebabkan karena Rafele memiliki alat intai yang dinamai Thales Optronics’s Reco New Generation dan juga Damocles Electro Optical. Benar-benar canggih.

Tidak hanya Indonesia yang tergoda dengan kecanggihannya, pada 2016 lalu India juga membeli 36 unit pesawat jet Rafale dengan harga 8,7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 123,4 triliun. (Anis Fairuz)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini