Ini Kata Gibran Soal Jokowi Jadi Sasaran Bully

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, angkat bicara soal ayahnya tersebut sering dibully oleh kelompok atau oknum tertentu. Menurutnya, hal tersebut sudah menjadi risiko seorang pemimpin atau pejabat negara.

“Nggak papa, sudah risiko. Sudah biasa juga,” ujar Gibran saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Jumat 20 Agustus 2021.

Gibran mengaku tidak ada nasihat atau pesan khusus yang disampaikan ayahnya saat ia menjabat sebagai Wali Kota Solo. Terlebih pesan atau nasihat untuk menghadapi orang-orang yang menghina. “Nggak ada. Wis kerja wae lah. Ora usah diurus,” katanya.

Terkait hinaan atau bullyan yang dilakukan di media sosial, suami Selvi Ananda itu juga enggan menanggapi. Ia mengaku tak pernah menjawab kalimat warganet yang diunggah di media sosial. Baik akun instagram, facebook maupun twitter miliknya.

“Rasah (tidak usah) ditanggapi, santai aja. Biasa saja, nggak gimana-gimana,” katanya.

Selain tidak pernah menanggapi hinaan, Gibran juga mengaku tak berniat untuk melaporkan pelaku ke pihak berwajib. Demikian sikap keluarga menanggapi hinaan yang dilakukan terhadap Jokowi.

Saat ditanyakan jika ada para pendukung ayahnya atau dirinya yang tidak terima dengan hinaan itu, Gibran malah balik bertanya.

“Apa ada yang melaporkan? Kayaknya nggak ada. Kurang gaweyan (kerjaan) opo ?” katanya.

Ia pun mengimbau para pendukung agar tidak melaporkan atau menanggapi hinaan yang datang. Di masa pandemi Covid-19, dikatakannya, lebih baik dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang produktif.

“Sekarang kan masa pandemi. Kita fokus ke kegiatan-kegiatan yang produktif saja. Membantu sesama. Kalau ngurusin yang kayak gitu itu nggak ada habisnya,” katanya.

Presiden Jokowi memang sering menjadi sasaran empuk orang-orang yang tidak suka. Salah satunya adalah terkait masalah penanganan Covid-19 yang oleh sebagian orang dianggap gagal. Kekesalan tersebut sering diungkapkan melalui media sosial maupun media lainnya. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini