Ini Daftar dan Kualifikasi Menteri Milenial versi Arus Survey Indonesia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) menggelar bedah hasil survey sejumlah pakar terkait nama menteri dari kalangan milenial yang berpotensi masuk kabinet jilid 2 Jokowi-Ma’ruf (2019-2024).

Setidaknya ada empat aspek sebagai tolak ukur survey tersebut. Di antaranya merespon gelombang kepemimpinan milenial global, menjawab tantangan global dan revolusi industri, menjawab tantangan inovasi dan menghadapi bonus demografi dengan mempersiapkan kualitas sumber daya manusia yang kompetitif.

Dari sisi milenial profesional, ASI menyebut ada sepuluh nama yang masuk survey. Antara lain Emil Dardak (79,66 persen), Naddiem Makarim (78,88 persen), Achmad Zaky (73,76 persen), Witjaksono (71,78 persen), Inayah Wahid (70,58 persen), Dian Sastro Wardoyo (70,36 persen), Ferry Unardi (68,28 persen), Gibran Rakabuming Raka (65,34 persen), William Tanuwijaya (64,12 persen) dan Sunanto (59,80 persen).

Dari sisi Milenial partai, ada nama Agus Harimurti Yudhoyono dari Demokrat (70,06 persen), Grace Natalie dari PSI (68,62 persen), Taj Yasin Maimoen (68,51 persen), Diaz Hendropriyono (64,36 persen), Lukmanul Hakim (61,11 persen), Pranada Suryah Paloh (60,91 persen), Awani Syaerozi (58,78 persen), Ahmad Hanafi Rais (56,76 persen), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (54,54 persen) dan Angela Herliani Tanoesoedibjo (52,55 persen).

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an mengatakan bahwa dari nama-nama yang ada, akan kian potensial apabila figur tersebut memiliki sokongan politik yang kuat. Kata dia, nama yang terjaring dekat dengan partai atau organisasi yang dekat dengan Presiden Jokowi.

“Calon menteri disebut potensial jika selain punya kompetensi, ia juga punya sokongan dari partai politik atau ormas atau organisasi relawan atau punya kedekatan khusus atau chemistry dengan Jokowi-Ma’ruf,” ujar Ali.

Nama yang dijaring melalui survei pakar atau opini publik pada 26 Februari sampai 12 Maret 2019. Tokoh tersebut dinilai berdasarkan lima aspek; integritas dan rekam jejak, kompetensi dan kapabilitas, inovasi dan kreativitas, komunikasi publik dan pengaruh sosial, aspek manajerial dan kemampuan pemimpin.

Tim pakar yang menilai berasal dari kalangan akademisi, jurnalis, pengamat, politikus, pengusaha muda, ormas, tokoh masyarakat, kalangan profesional, sampai praktisi pemerintahan. Pakar melakukan analisis media dari April sampai Juli 2019. (Krisantus de Rosari Binsasi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini