Inggris Alami Krisis Lowongan Pekerjaan Terparah Akibat Inflasi yang Meroket

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Lowongan kerja Inggris turun ke level terendah sejak pandemi covid-19. Konfirmasi pelemahan lowongan kerja ini merujuk pada data dari Recruitment & Employment Confederation (REC).

Hari Jum’at, 30 September 2022 hanya ada 143.000 lowongan pekerjaan baru. Jumlah tersebut sejauh ini menjadi jumlah lowongan pekerjaan yang paling sedikit sepanjang tahun 2022.

Hingga saat ini, jumlah pemberitahuan pekerjaan aktif mencapai 1,45 juta pekerjaan. Adanya inflasi yang tinggi,membuat para pengusaha khawatir tentang bagaimana gambaran ekonomi kedepannya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan di Inggris melakukan pembekuan rekrutmen pekerja.

Bank of England telahv mencoba mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga sejak Desember 2021. Namun berbagai hambatan keuangan dan ekonomi masih terus melanda Inggris. Mulai dari anjloknya nilai tukar poundsterling hingga kebijakan pajak yang gagal diterapkan secara optimal oleh pemerintah Inggris.

Saat ini inflasi Inggris telah mencapai di situasi terburuk. Kenaikan inflasi Inggris saar ini mencapai 10 persen membuat banyak pengusaha menutup pertokoaannya. Selain itu, banyak anak-anak mengalami kelaparan hingga terpaksa mengunyah karet. Situasi ini semakin memburuk akibat harga energi yang semakin tinggi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Menghargai Hasil Pilkada sebagai Proses Demokrasi

Kalimantan Barat - Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengimbau masyarakat untuk menghormati hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024...
- Advertisement -

Baca berita yang ini