MATA INDONESIA, TOKYO – Berbeda dari sebelum-sebelumnya, atlet yang tampil di Olimpiade Tokyo tetap mendapat jatah kondom tapi sebagai suvenir, bukan untuk dipakai.
Sejak Olimpiade Seoul 1988, semua atlet mendapat jatah kondom. Alat kontrasepsi itu diberikan untuk mengantisipasi penularan virus HIV. Pasalnya, tak sedikit aktivitas seksual terjadi di wisma atlet selama Olimpiade berlangsung.
Di tengah pandemi, panitia tetap membagikan kondom untuk para atlet. Total sebanyak 160 ribu kondom siap didistribusikan. Bedanya, kondom itu akan dijadikan suvenir dibawa pulang ke negara masing-masing, bukan untuk dipakai selama di Tokyo.
Hal ini dilakukan panitia sebagai bentuk protokol kesehatan dimana seluruh orang melakukan physical distancing alias jaga jarak. Aktivitas seksual jelas melanggar protokol kesehatan.
Alhasil, para atlet tetap mendapatkan jatah kondom. Hanya saja, fungsinya kali ini sebagai suvenir. Demikian dikutip dari Japan Times, Kamis 24 Juni 2021.
Kondom-kondom tersebut tidak akan dibagikan di wisma atlet, tapi beberapa saat sebelum atlet meninggalkan Jepang untuk kembali ke negaranya masing-masing.
Setelah mundur selama setahun karena pandemi, Olimpiade Tokyo akan digelar pada 23 Juli hingga 8 Agustus.