MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi meminta masyarakat di Wamena tetap tenang dan menghindari provokasi di media sosial. Dia juga mengingatkan Kepala Suku Lembah Baliem, Agus Hubi Lapago bahkan secara khusus meminta para perantau tidak mengungsi karena masyarakat asli Wamena sangat mencintai masyarakat Papua pendatang.
“Kepala Suku Lembah Baliem di Wamena juga telah mengimbau seluruh warga untuk tidak mengungsi keluar Wamena. Seluruh masyarakat agar tetap tenang, menahan diri, menghindari provokasi-provokasi seperti yang begitu banyak di media sosial, dengan berbagai isu yang berkembang,” ujar Jokowi, Selasa 1 Oktober 2019.
Hal itu juga senada dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw yang langsung terbang ke tempat tugasnya usai dilantik Senin 30 September 2019.
Dia meminta para pengungsi kembali ke tempat tinggal mereka di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, yang kondisi keamanannya sudah mulai kondusif.
“Ayo kembali ke Wamena, karena kami menjaga keamanan seluruh warga,” kata Waterpauw kepada warga yang mengungsi di halaman Masjid Al Aqsa Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura.
Dia memahami kerusuhan Wamena telah menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan yang mendorong warga mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman.
Tetapi dia mengharapkan masyarakat perantau Wamena tidak larut dalam ketakutan dan trauma karena aparat keamanan siap menjaga warga dari berbagai gangguan.
Di kompleks Masjid Al Aqsa Sentani ada 115 pengungsi dari Wamena. Sebagian pengungsi mengaku belum memutuskan akan segera kembali ke Wamena.
“Saya dan keluarga ingin pulang dulu memenangkan pikiran di kampung,” kata Fuad, pengungsi dari Wamena yang mengaku sudah 20 tahun tinggal di ibu kota Jayawijaya.
