Indonesia Harus Bersatu dalam Forum ASEAN untuk Hadapi Konflik LCS

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ketegangan antara Cina dan AS kembali memanas di Laut Cina Selatan (LCS). 3 kapal perang AS mendadak muncul di perairan tersebut sebagai respon kehadiran militer Cina di LCS dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya dengan membangun pulau buatan dan pangkalan udara.

Konflik yang melibatkan dua raksasa dunia ini bakal mengganggu stabilitas keamanan negara-negara ASEAN yang wilayahnya beririsan dengan LCS, salah satunya Indonesia.

Bahkan yang dikhawatirkan Pakar Geostrategi Ian Montratama, negara tersebut bisa dijadikan sasaran proksi.

“Negara kepulauan seperti Indonesia rawan untuk dipecah-belah karena faktor keberagaman identitas suku, agama dan ras,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Jumat 18 Juni 2021.

Ia juga berharap agar Indonesia tetap aktif dalam forum ASEAN. Indonesia diminta terus konsisten menyuarakan conflict avoidance dan mempromosikan kerjasama dengan negara-negara Indo-Pasifik.

“Hanya itu yang bisa kita lakukan sebagai kumpulan negara yang lemah, jika dibandingkan AS dan Cina. The absence of conflict is the only thing that matters,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini