Indonesia Gagal Lolos Kualifikasi Piala Asia 2023, Siap-siap Shin Tae-yong Dipecat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAShin Tae-yong harus siap-siap dipecat andai gagal membawa Indonesia lolos ke Kualifikasi Piala Asia 2023.

PSSI melalui anggota Komite Eksekutif (Exco), Haruna Soemitro mengatakan, Shin Tae-yong percaya diri Timnas Indonesia lolos ke babak Kualifikasi Piala Asia 2023.

Skuad Garuda akan dua kali melawan Taiwan pada babak play off Kualifikasi Piala Asia 2023 di bulan Oktober mendatang dengan format kandang dan tandang.

Jika hasilnya tak memuaskan, maka pelatih asal Korea Selatan itu posisinya sebagai juru racik tim Merah Putih siap dievalusi.

“Pada saat pertemuan PSSI dengan Shin Tae-yong kemarin, ia siap dievaluasi dari pelatih timnas bila gagal mengantarkan Skuad Garuda ke kualifikasi Piala Asia 2023,” kata Haruna, di laman resmi PSSI.

Indonesia harus menjalani babak play off Kualifikasi Piala Asia 2023 karena menempati posisi juru kunci grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022. Sesuai drawing yang dilakukan AFC, Indonesia harus melawan Taiwan.

“Untuk pemusatan latihan (TC) Timnas melawan Taiwan akan dilakukan pada pertengahan September mendatang,” ujarnya.

“Jadi kira-kira beberapa pekan setelah bergulirnya Liga 1 2021-2022. Ini juga menjadi road map terbaru dari Shin Tae-yong,” ungkapnya.

Sebelumnya, Shin Tae-yong mengajukan tiga nama baru untuk menggantikan tiga asisten pelatih yang mengundurkan diri, yakni Kim-Hae-woon, Lee Jae-hong, dan Kim Woo-jae.

Hae-woon menjabat sebagai asisten pelatih kiper. Kim Woo-jae asisten pelatih Teknik, dan Lee Jae-hong sebagai asisten pelatih fisik.

Tiga nama yang diajukan yakni Kim Bong-soo, Shin Sang-gyu, dan Dzenan Radoncic. PSSI akan memberikan keputusan melalui rapat Komite Eksekutif.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini