Indonesia Ekspor Kacang Panggang ke Kanada Senilai Rp 606,9 Juta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) kembali melakukan ekspor makanan ringan. Kali ini produk makanan ringan kacang panggang (roasted peanut) diekspor ke Vancouver, Kanada.

Total nilai transaksi lebih dari 42 ribu US dolar, atau sekitar Rp 606,9 Juta (kurs Rp 14.450 per dolar AS).

“Makanan ringan Indonesia telah mampu menembus pasar Kanada. Kisah sukses ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja ekspor nonmigas Indonesia, serta menjadi energi positif bagi produk Indonesia lainnnya untuk masuk ke pasar Kanada,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam keterangan tertulis, Rabu 8 Juni 2022.

Konsul Jenderal RI di Vancover Hendra Halim menyatakan, dengan promosi yang sesuai dan dilakukan secara konsisten, produk Indonesia memiliki potensi serta keunggulan dapat bersaing dengan produk serupa dan meningkatkan pangsa pasarnya di Kanada.

Hendra berharap, realisasi ekspor produk makanan ringan ke Kanada ini juga menjadi upaya agar produk Indonesia makin dikenal luas.

Selain itu, meningkatkan citra dan daya saing dalam berkompetisi dengan produk pesaing yang telah terlebih dahulu masuk dan menguasai pasar Kanada.

Melalui pintu masuk jalur pantai utara, PT Garuda Food Putra Putri Jaya berhasil mengekspor lima jenis kacang panggang sebanyak 10,26 ton.

Jenis kacang panggang tersebut yaitu sweet coated peanut, hot and spicy roasted peanuts, garlic roasted peanuts, roasted peanuts, dan egg coated peanuts.

Kepala ITPC Vancouver Robby Handoko menyampaikan, momentum ekspor produk makanan ringan ini merupakan realisasi dan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman antara Garudafood dengan AFOD Ltd pada Trade Expo Indonesia ke-36 Digital Edition (TEI-DE) 2021.

Realisasi ekspor kacang panggang melampaui nilai potensi dalam nota kesepahaman sebesar USD 30 ribu, atau setara Rp 433,5 juta.

Pengiriman produk kacang panggang ke Kanada merupakan realisasi produk ekspor terakhir dari keempat nota kesepahaman yang ditandatangani. Ketiga produk sebelumnya yang juga sudah sukses direalisasikan ekspornya, yakni kopi instan, teh, dan kopi.

“Sebagai contoh, teh Walini telah dijual dan masuk ke jaringan ritel di Kanada,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sleman Siap Jadi Destinasi Favorit Libur Nataru, Target Kunjungan Naik Signifikan

Mata Indonesia, Sleman - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman menetapkan target kunjungan wisatawan mencapai 300-500 ribu selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Untuk mendukung pencapaian tersebut, puluhan acara telah dipersiapkan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini