Indonesia Bakal Impor 60 Ribu Ton Daging Tahun Depan, untuk Apa?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi berkatan negara saat ini tengah membuka keran impor daging kerbau dan sapi untuk 2020 mendatang.

Tak tanggung-tanggung, keseluruhan daging impor yang bakal masuk mencapai 60 ribu ton.

“Tadi sudah diputuskan, sementara untuk tahun 2020 ada rencana impor daging sapi dan kerbau 60.000 ton,” kata Agung di Jakarta, Kamis 26 Desember 2019.

Ia menyebut, 60 ribu ton daging impor tersebut adalah jenis frozen atau beku untuk menjaga stok konsumsi masyarakat.

Sementara untuk industri beda lagi. Kuota impor yang dibuka pemerintah adalah 129 ribu ton.

Namun, dia menjelaskan saat ini impor daging tersebut baru sebatas penentuan kuota. Belum ada yang ditunjuk sebagai importir.

“Baru kuota saja. Ini sudah diputuskan. Tapi yang impor siapa belum diputuskan. Tapi tentu bertahap,” ujarnya.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini