Indonesia-Australia Buka Peluang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) berencana mengajukan diri menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2034. Secara terpisah, Indonesia juga berniat mengajak Australia menjadi tuan rumah.

Negeri Kanguru mengonfirmasi telah menggelar diskusi terkait itu. Australia mengonfirmasi ajakan tersebut. Federasi Sepakbola Australia (FFA) mengaku sedang berdiskusi dengan PSSI terkait rencana ambisius menjadi Piala Dunia 2034.

Federasi Sepakbola Australia mengonfirmasi sudah berdiskusi dengan Asosiasi Sepakbola Indonesia (PSSI) tentang kemungkinan bersama-sama mengajukan penawaran untuk Piala Dunia 2034,” tulis pernyataan FFA, seperti dilansir Reuters.

“Penawaran Indonesia-Australia juga sudah didiskusikan pekan lalu di rapat Federasi Sepakbola Asia Tenggara di Laos,” tulis FFA.

Gayung bersambut. Australia menyambut terbuka ajakan sesama anggota ASEAN menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, yang wacananya sudah dicetuskan di KTT ASEAN pekan lalu.

“FFA menyambut baik kesempatan untuk membahas lebih lanjut tawaran ASEAN untuk Piala Dunia FIFA 2034 dengan sesama Asosiasi Anggota di kawasan itu,” demikian pernyataan FFA.

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini