MATA INDONESIA, JAKARTA – Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Perusahaan BUMN Biofarma sedang mengembangkan plasma daerah pasien positif Covid19 yang sudah pulih untuk membantu pemulihan pasien lainnya.
“Kalau semuanya berjalan dengan lancar artinya sejak diambil dari pasien sampai bisa diberikan kembali itu harus melalui beberapa pengujian kadar antibodi, potensi antivirus dan juga dia harus dipastikan tidak ada virus Corona, virus lain ataupun bakteri lain itu butuh waktu beberapa pekan sampai bisa diberikan (kepada pasien COVID-19 dalam perawatan),” kata Kepala Lembaga Eijkman Amin Subandrio di Jakarta, Selasa 21 April 2020.
Plasma darah dari pasien COVID-19 yang telah sembuh mengandung anti bodi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mengeliminasi virus yang ada dalam tubuh pasien COVID-19 yang dalam perawatan. Oleh karena itu, plasma convalescent tergolong imunisasi pasif yakni pemberian antibodi dari luar kepada tubuh orang yang terinfeksi COVID-19.
Sementara Bio Farma menegaskan dalam dua minggu mendatang sudah bisa dilakukan secara massal transfusi plasma darah tersebut ke semua rumah sakit yang menangani Covid19.
Selain itu BUMN itu juga Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir juga akan memproduksi alat tes Covid19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Basyir menegaskan Biofarma akan memproduksi 100.000 test kit PCR. Dengan begitu, diharapkan tujuan pemerintah agar Indonesia mandiri dalam kesehatan dapat tercapai.