Indofarma Jual Obat Antivirus Covid-19 Rp 1,3 Juta, Bersaing dengan Kalbe Farma?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-PT Indofarma (Persero) Tbk. Bakal menjual obat antivirus untuk pasien Covid-19 yakni Remdesivir dengan nama dagang Desrem. Obat tersebut dijual dengan harga Rp 1,3 juta per vial (botol kecil) ke rumah sakit untuk pasien kondisi sedang hingga berat.

Direktur Utama Indofarma, Arief Pramuhanto, mengatakan, untuk bulan ini perseroan memasok sebanyak 400.000 vial. Selanjutnya, perseroan akan meninjau kembali harga jual dan mendata kebutuhan serta permintaan pasar.

Menurut Arief biaya pokok untuk mendatangkan obat yang tengah ramai dibincangkan menyembuhkan pasien Covid-19 ini masih tergolong tinggi atau sekitar Rp 600.000.

“Saat ini dijual Rp 1,3 juta sembari mendata kembali permintaan obat. Sehingga kami tahu harus memasok berapa dan memberi harga,” katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Senin, 5 Oktober 2020.

Arief mengatakan obat covid-19 diproduksi oleh Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America. Remdesivir ini juga telah mendapat persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia.

Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk. bersama PT Amarox Global Pharma (Amarox) juga resmi menurunkan harga Covifor obat Remdesivir di Indonesia usai merilis harga awal Rp 3 juta per vial.

Harga obat Covid-19 itu diturunkan hingga 50 persen menjadi Rp 1,5 juta per vial. Hal tersebut dikarenakan merespons masukan dari pemerintah, tenaga kesehatan dan pasien.

Kalbe Farma dalam pernyataan resminya, menyatakan penyesuaian harga ini sejalan dengan komitmen Kalbe bersama Amarox untuk mendukung pemerintah mengatasi pandemi Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

AMANAH Gelar Pelatihan Voice Over bagi Pemuda untuk Pembuatan Konten Media Sosial Efektif

ACEH — Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) terus menggelar pelatihan voice over bagi para pemuda untuk...
- Advertisement -

Baca berita yang ini